JAKARTA - Posan Tobing mengungkap rasa kecewanya kepada band Kotak lantaran royalti yang ia tidak dapatkan. Selain itu, Posan juga mengatakan rasa kecewanya ketika mendengar Kotak yang tidak ingin mencari drummer.
Tak mau berlarut, ketiga anggota band Kotak - Tantri, Chua, dan Cella membuat klarifikasi. Mereka ingin meluruskan beberapa pernyataan mengenai apa yang dibicarakan Posan.
Chua menjelaskan, aturan royalti dibuat WAMI atau Wahana Musik Indonesia. Mereka mengaku harus mengurus terhadap pihak terkait untuk bicara soal royalti.
“Kenapa kita baru klarifikasi sekarang? Karena memang kita perlu berbicara kepada pihak yang terkait. Dan di Indonesia sendiri ini ada badan yang diatur pemerintah, berdasarkan Peraturan Pemerintan No. 56 Jo UU Hak Cipta LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) dalam hal ini WAMI (Wahana Musik Indonesia),” kata Chua.
Menurut Kotak, Posan salah jika meminta royalti kepada pihak mereka. Pasalnya sudah ada lembaga yang mengatur royalti tersebut termasuk lagu-lagu yang disebutkan Posan.
BACA JUGA:
“Misalnya nih saya kasih contoh, buat teman-teman, katakan perform menggunakan lagu Kotak, kalian itu tidak perlu membayarkannya kepada kami. Tapi kalian membayarkannya ke WAMI nanti WAMI yang membayarkan kepada kami,” kata Tantri.
Cella juga menjelaskan royalti untuk lagu Pelan-Pelan Saja, Selalu Cinta, dan Masih Cinta yang sering dibawakan Kotak. Ia menyebut ada peran Pay dan Dewiq dalam penulisan lagu-lagu tersebut.
“Lagu Pelan-pelan Saja, Dewiq 50 persen, Pay 25 persen, sisanya 25 persen dibagi 4 masing-masing mendapatkan 6,25 persen. Lagu Selalu Cinta, Dewiq 50 persen, Pay 30 persen, sisanya 20 persen dibagi 4 masing-masing mendapatkan 5 persen,” jelas Cella.
“Lagu Masih Cinta, Dewiq 50 persen, Pay 12,5 persen, Kotak 37,5 persen dibagi 4 masing-masing mendapatkan 9,38 persen. Lagu Tinggalkan Saja ciptaan Kotak dan Pay, lirik saya (Cella) yang buat. Tapi memang ada lagu-lagu yang diciptakan Posan sendiri, kayak Kerabat Kotak, Cinta Jangan Pergi, Kuingin Sendiri,” tambahnya.
Kotak juga menjelaskan bahwa mereka sudah punya lagu untuk Kerabat Kotak. Oleh karena itu mereka tidak pernah membawakan lagu ciptaan Posan sejak drummer itu keluar pada tahun 2011.
"Itu memang murni 100 persen ciptaan Posan. Tapi semenjak 2011 memutuskan keluar, kami hampir tidak pernah membawakan lagu itu," katanya.