Buat Kesepakatan Sejak Awal Jadi Cara Kahitna Mencegah Perselisihan Gegara Pembagian Uang
Kahitna (Instagram @brigjen)

Bagikan:

JAKARTA - Perselisihan dalam sebuah band atau band dengan mantan personelnya kerap terjadi karena permasalahan pembagian royalti lagu antara pencipta lagu dan mereka yang membawakan lagu itu.

Sebut saja apa yang terjadi pada Ahmad Dhani dengan Once. Kibordis Dewa 19 itu melarang Once membawakan lagu-lagu ciptaannya karena merasa tidak pernah mendapat royalti yang seharusnya.

Kasus-kasus pelarangan lain juga terjadi antara pencipta lagu dan mantan rekan sebandnya, meski tidak secara terang-terangan mengatakan pembagian royalti sebagai penyebab utama.

Untuk mencegah perpecahan karena permasalahan royalti dan pembagian uang antar personel, Kahitna punya cara tersendiri.

Yovie Widianto yang banyak menciptakan lagu-lagu hits Kahitna mengatakan bahwa terdapat sebuah kesepakatan mengenai pembagian hasil yang dibuat sejak awal Kahitna berkarier.

“Mungkin teman-teman penasaran kenapa Kahitna bisa berjalan 37 tahun, karena dari awal, begitu dibuat, saya kumpul-kumpul dan buat ada persentase di awal. Sudah dibuat semacam AD ART sejak awal grup itu terjadi,” kata Yovie Widianto di Kemang, Jakarta Selatan pekan lalu.

“Kalau saya sampai malam-malam berkeringat buat komposisi, itu saya dapat lebih dari teman-teman. Jujur, dapat lebih. Tapi yang menentukan berapa persen itu mufakat dari semuanya,” lanjutnya.

Yovie menyebut kesepakatan tersebut masih dijalankan oleh Kahitna sampai saat ini. Bahkan, ia masih menerima bagian dari lagu ciptaannya, meski tidak ikut tampil bersama band.

Selain itu, setiap personel juga punya kesepakatan untuk tidak membawakan lagu-lagu Kahitna dalam penampilan solonya. Kesepakatan tersebut dianggap perlu demi keberlangsungan band.

“Kadang-kadang promotor di daerah juga mohon maaf nih, kadang minta Hedi Yunus bawain lagu Kahitna. Nah, kebetulan penyanyi-penyanyi kami attitude-nya bagus-bagus, nggak perlu diragukan. Kalau mau kayak gitu harus mengundang Kahitna,” tutur Yovie Widianto.

“Bayangkan kalau misalnya Mario atau almarhum Carlo bisa nyanyi sendiri dan bawain lagu Cantik, Cerita Cinta, terus pakai band lokal yang dibayar lebih murah. Murah kan? Nah, Kahitna tidak bisa seperti itu. Karena kekuatan dari kesepakatan awal tersebut, dari regulasi di depan,” pungkasnya.