JAKARTA - Vokalis Disturbed, David Draiman kembali mengecam serangan Hamas terhadap Israel, yang menewaskan lebih dari 1.400 warga negara Zionis tersebut.
Menanggapi militan Palestina di Gaza yang menembakkan rentetan roket mematikan dan mengirimkan orang-orang bersenjata ke wilayah Israel, negara Yahudi itu melancarkan serangan terhadap apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hamas di Gaza.
Israel, sejak itu, memerintahkan pengepungan total terhadap Jalur Gaza, memutus pasokan air, makanan dan listrik untuk populasi 2 juta orang. Militer Israel, sedikitnya 199, yang disandera dibawa kembali dari Gaza.
Draiman, 50 tahun, yang merupakan keturunan Yahudi, melalui Instagram-nya pada Minggu, 15 Oktober membagikan pesan video.
"Sudah sekitar seminggu sejak teroris Hamas membunuh 1.400 orang Yahudi Israel dengan darah dingin - warga sipil. Mereka sengaja memilih warga sipil. Mereka menargetkan sekolah, mereka menargetkan anak-anak, mereka menargetkan wanita, mereka menargetkan orang tua," Draiman membuka.
"Dan saya menghabiskan seminggu terakhir mencoba untuk menerima apa yang saya tahu adalah akan menjadi langkah selanjutnya setelah ini, tanggapannya, tanggapan dunia terhadap tanggapan tersebut, yang merupakan satu-satunya tanggapan yang paling sering diberikan. Dan berusaha untuk tetap berhubungan dengan keluarga saya, berusaha memastikan bahwa mereka dalam keadaan utuh di sini. Karena tak satu pun dari kami yang utuh lagi di sini," lanjut dia.
"Saya takut dengan kondisi mereka. Mereka dikurung di rumah selama seminggu penuh. Saya tidak tahu apakah ini akan berlanjut ke tahap melibatkan Iran. Ada kelompok kapal induk yang bergerak ke wilayah tersebut. Ini tidak terlihat bagus."
“Mengapa banyak orang di dunia yang memihak para maniak ini? Saya tidak percaya begitu banyak orang di dunia yang mengatakan bahwa kami pantas menerima ini. Saya terus-menerus berada dalam kondisi syok dan saya tidak bisa menghilangkannya. Dan semua orang bertanya kepada saya mengapa saya begitu diam. Dan saya tidak tahu harus berkata apa."
BACA JUGA:
“Kalian menyerang perempuan, anak-anak, kalian memerkosa perempuan di samping mayat teman-temannya. Kalian menculik ratusan orang, membunuh tanpa pandang bulu. Menurut kalian apa yang akan terjadi? Menurut kalian apa yang akan terjadi sekarang?" tuding sang vokalis.
“Bebaskan para sandera,” tambah Draiman. "Bawa orang-orang kami pulang. Biarkan mereka pulang. Itu akan menjadi sebuah permulaan. Jika tidak, satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas kematian yang akan terjadi adalah para teroris itu sendiri."
“Kalian membuat kami melakukan ini. Dan kami akan menang.” Sang vokalis kemudian menambahkan, "Am Yisrael Chai," yang berarti "Bangsa Yahudi hidup."
Sementara itu, pekan lalu, Presiden AS Joe Biden menyebut serangan Hamas sebagai “tindakan yang sangat jahat” dan mengatakan lebih dari 1.000 warga sipil “dibantai” di Israel. Di antara mereka yang terbunuh di Israel dan Gaza setidaknya ada 27 orang Amerika.
Selain Draiman yang bisa berbahasa Ibrani, yang pernah dilatih menjadi penyanyi dan berencana menjadi rabi, Disturbed juga menyertakan gitaris/kibordis Dan Donegan, bassis John Moyer, dan drumer Mike Wengren.
Ayah dan kakek Draiman bertugas di Angkatan Pertahanan Israel dan kedua kakek nenek dari pihak ibu sang vokalis adalah penyintas Holocaust. Kakeknya juga seorang penyanyi di Israel.