JAKARTA - Vokalis Disturbed, David Draiman kehilangan ribuan pengikut media sosial sejak mempublikasikan perjalanannya ke Israel bulan lalu.
Pada 30 November, Draiman menyalakan lilin di Tembok Barat di Yerusalem, Israel di Kota Tua lokasi serangan yang menewaskan imigran Afrika Selatan, Eli Kay.
Pada saat itu, Draiman, yang seorang Yahudi, melalui Instagram-nya membagikan beberapa foto dan menyertakan pesan berikut: "Pengalaman yang benar-benar luar biasa. Terima kasih banyak untuk semua yang hadir!"
Pada Jumat kemarin, Draiman kembali ke Instagram untuk menyesali kenyataan bahwa ribuan penggemarnya tampaknya tersinggung dengan keputusannya membagikan konten pro-Israel di lamannya dan berhenti mengikutinya di platform tersebut.
"Ini bahan untuk dipikirkan. Sebelum perjalanan saya baru-baru ini ke Israel, saya tidak menggunakan akun Instagram saya sejak mengunggah tentang Devide (proyek musiknya di luar Disturbed, red). Saya punya 87k pengikut. Saya menggunakannya lagi khusus untuk membuat perjalanan dan demonstrasi saya di Tembok Barat.
"Sejak foto perjalanan saya dan demonstrasi itu diposting, saya sekarang memiliki 4K pengikut.
"DAN SAYA AKAN MELAKUKANNYA LAGI DALAM HATI.
"Sangat jitu bukan? #AmYisraelChai".
Seminggu sebelum kunjungannya ke Yerusalem, Draiman mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa dia ingin membuat pernyataan dengan datang ke Israel setelah melihat liputan serangan di mana seorang pria bersenjata Hamas melepaskan tembakan ke pejalan kaki di Kota Tua.
"Peliputan itu tercela di sebagian besar media Amerika dan Eropa," kata Draiman. "Skandal bagaimana mereka menyajikannya. Berita utama seperti 'Palestina ditembak mati.' Nah, mengapa orang Palestina ditembak mati? Karena dia melakukan serangan teroris. Saya suka bagaimana konteksnya selalu dibalik."