Bagikan:

JAKARTA - Vokalis band metal Disturbed, David Draiman mengecam serangan Hamas terhadap Israel yang menewaskan lebih dari 900 warga Israel dan melukai lebih dari 2.400 lainnya.

Menanggapi militan Palestina di Gaza yang menembakkan rentetan roket mematikan dan mengirimkan orang-orang bersenjata ke wilayah Israel, negara zionis itu melancarkan serangan terhadap apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hamas di Gaza.

Draiman, 50 tahun, keturunan Yahudi, melalui Instagram-nya pada Selasa kemarin membagikan pesan video.

"David Draiman dari Disturbed di sini. Butuh sedikit waktu bagi saya untuk memproses kejadian selama 72 jam terakhir, saya masih dalam keadaan shock dan sedih," dia membuka.

“Tidak ada pembenaran atas kebiadaban dan ketidakmanusiawian yang diperlihatkan selama beberapa hari terakhir terhadap orang Yahudi di Israel, dan tidak ada pembenaran untuk mendukung tindakan tersebut, tindakan tidak manusiawi yang dilakukan terhadap orang Yahudi di seluruh dunia," dia melanjutkan.

"Hati saya hancur." Vokalis yang berlinang air mata itu kemudian menambahkan, "Am Yisrael Chai," yang berarti "Bangsa Yahudi hidup."

Sementara itu pada hari yang sama, Presiden AS Joe Biden menyebut serangan Hamas sebagai “tindakan yang sangat jahat” dan mengatakan lebih dari 1.000 warga sipil “dibantai” di Israel, termasuk setidaknya 14 orang Amerika yang terbunuh.

Setidaknya 765 orang tewas di Jalur Gaza akibat serangan udara balasan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Selain Draiman yang bisa berbahasa Ibrani, yang pernah dilatih menjadi penyanyi dan berencana menjadi rabi, Disturbed juga dilengkapi oleh gitaris/kibordis Dan Donegan, bassis John Moyer, dan drummer Mike Wengren.

Ayah dan kakek Draiman bertugas di Angkatan Pertahanan Israel dan kedua kakek nenek dari pihak ibu sang vokalis adalah penyintas Holocaust. Kakeknya juga seorang penyanyi di Israel.

Pada Desember dua tahun lalu, Draiman mengatakan dirinya kehilangan ribuan pengikut media sosial sejak mempublikasikan perjalanannya ke Israel pada November tahun itu.

Draiman menyalakan lilin di Tembok Barat di Yerusalem, Israel di lokasi serangan teror Kota Tua yang menewaskan imigran Afrika Selatan Eli Kay. Dia kemudian mengklaim dirinya kehilangan 4.000 pengikut setelah membagikan foto "demonstrasinya" di Tembok Barat.

Draiman menghabiskan sebagian besar tahun 2014 dan awal 2015 untuk menghubungkan artikel-artikel di blog konservatif dan pro-Israel dan sering menggunakan ketenarannya untuk berbicara menentang anti-Semitisme.

Tema lirik lagu Disturbed yang berjudul Never Again, dari album Asylum tahun 2010, tentang Holocaust dan menyerukan kepada orang-orang yang menyangkalnya.

Museum Holocaust Amerika Serikat menampilkan Draiman dalam podcast "Voices On Anti-Semitism".