JAKARTA - David Bayu berani melangkah sendiri melalui album solo Di Dalam Jiwa. Album ini menandai karier barunya selepas Naif bubar setelah 25 tahun bersama.
Proyek ini bermula ketika pandemi yang melanda di tahun 2020. Kondisi Naif saat itu membuatnya mulai menggarap sekaligus membuka tulisan-tulisan lamanya.
“Dulu prioritasnya enggak ke (proyek solo). Kalau DVD Boy itu kayak album solo, tapi jadinya cuma iseng karena bukan prioritas,” kata David Bayu.
Kemudian David Bayu melepas Deritaku sebagai single pertama pada 30 September lalu.
Hal itu juga tercermin dari lirik yang ada dalam album Di Dalam Jiwa. Baik dari ekspresi maupun nuansanya menggambarkan kondisi kelam.
BACA JUGA:
Topiknya juga beragam, mulai dari perubahan perasaan hingga rasa cinta kepada alam. Beberapa trek itu adalah Manusia, It’s OK For Me Now, Gelap, Mana, Surga di Hatimu dan Berserah.
Suara David Bayu masih terdengar sama ketika ia bermain bersama Naif atau The Swinging Terror. Namun kali ini pendengar bisa melihat sisi barunya lewat album ini.
David Bayu mengajak beberapa kolaborator lamanya untuk mengerjakan album. Vega Antares dan Erikson Jayanto adalah sosok yang pernah menggarap DVD Boy bersamanya.
“Dari membahas DVD Boy, gue menginformasikan, ‘Eh, gue lagi garap album solo. Ia langsung menyahut, ‘Jangan lupakan aku, Mas!’ Memang pas, kebetulan seleranya Vega cocok,” katanya.
Album ini pun mengambil inspirasi dari musik klasik seperti Bread dan Michael Jackson serta produser FINNEAS.
“Yang gue harapkan sudah terjadi semua, dalam arti gue sangat menikmati prosesnya yang lumayan panjang. Hasilnya sesuai harapan,” kata David Bayu.
Di bawah bendera demajors, album perdana David Bayu - Di Dalam Jiwa bisa didengarkan secara fisik dan digital mulai hari ini, 8 Oktober.