Bagikan:

JAKARTA - Hari kelahiran Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Untuk memperingatinya, iForte membuat Pagelaran Sabang - Merauke With Live Performance di Djakarta Theatre 3-5 Juni. Pentas itu menyajikan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional yang dirangkai secara harmonis.

Untuk mewujudkan itu, pementasan melibatkan lima penyanyi nasional, 46 musisi tradisional dan modern, serta 135 penari profesional. Sebelum pertunjukkan dimulai, para penonton akan disambut prosesi Palang Pintu khas suku Betawi yang merupakan simbolisasi Jakarta sebagai tuan rumah.

Pagelaran ini sebenarnya tampil perdana secara langsung di Pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, tanggal 26 Maret 2022. Saat itu, Pagelaran Sabang – Merauke sukses memukau audiens yang hadir lewat pertunjukan berbagai elemen kesenian daerah yang tersaji secara apik di panggung dengan latar Candi Prambanan yang spektakuler.

Sejalan dengan tekad PT iForte Solusi Infotek atau lebih dikenal sebagai iForte untuk menghubungkan Indonesia, dokumentasi pementasan di Jakarta juga bisa disaksikan melalui akun Youtube iForte Solusi Infotek mulai Senin, 6 Juni 2022.

"Kami ini pegelaran ini bisa dinikmati lebih luas. Bukan cuma di Prambanan, Jakarta, tapi juga kota-kota lain di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri. Semangat persatuan dalam Pancasila tercemin dalam pagelaran ini," Vice President Director Marketing & Sales iForte Silvi Liswanda beberapa waktu lalu.

Lagu-lagu daerah yang dilantunkan secara medley berpadu dengan tarian dan busana yang didesain khusus dengan kekayaan kain dari daearah yang sama. Menyaksikan pertunjukan ini selama satu jam seolah mengajak penonton untuk mengelilingi Indonesia dari ujung barat menuju ujung timur secara berurutan.

Indonesia merupakan negara yang memiliki ribuan suku dan bahasa yang berbeda-beda yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke. Dengan luas geografis mencapai 1.811.570 km2, Indonesia juga memiliki kekayaan seni dan budaya yang begitu luas dan luhur. Beragam khasanah tersebut, mulai dari musik, lagu, tarian, busana adat, hingga aneka warisan budaya tak benda, merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya.

Mantan vokalis band Cokelat menjadi Lead Singer sekaligus music director-nya, mengaku terharu. "Aku bersyukur dipertemukan oleh orang-orang hebat yang sangat cinta Indonesia. Aku berani mengambil tantangan dua peran itu sekaligus karena aku dapat banyak pelajaran sebagai penyanyi dan music director," paparnya.

Menurutnya, penting untuk mendokumentasikan pentas ini sebagai bentuk syukur karena Indonesia bisa melalui pandemi COVIS-19 dengan baik. "Ini adalah bentuk suka cita ketika kisa sebagai seniman akhirnya bisa pentas kembali. Waktunya bahu membahu mengisi kesenian dengan baik. Kemarin saat pandemi kita berharap-harap kapan bisa manggung. Sekarang sudah bisa jadi harus memberi yang terbaik," tegasnya.