JAKARTA - Produsen otomotif skala kecil asal Somerset, Inggris, Ariel telah memperkenalkan sebuah konsep versi listrik dari Nomad 2 yang mendekati tahap produksi.
Dikenal sebagai E-Nomad, mobil listrik offroad performa tinggi diklaim memberikan performa yang setara dengan model bermesin bensin.
Melansir Autocar, 28 Agustus, Ariel berencana untuk meluncurkannya pada tahun 2026 dan menurut CEO Ariel, Simon Saunders diperkirakan akan memiliki harga sekitar 78 ribu poundsterling (setara Rp1,6 miliar) dengan biaya baterai adalah faktor utama kenapa harganya cukup mahal.
Adapun baterainya berkapasitas 450V sebesar 41kWh dan menggunakan 12 modul Pegasus V3 yang diklaim mampu menetapkan standar baru dalam kepadatan energi. Seluruh unit baterai berbobot kurang dari 300 kg, salah satu alasan utama mengapa bobot E-Nomad hanya 896 kg.
Proyek Kolaborasi ZELV
Mobil listrik baru ini merupakan fokus dari sebuah proyek kolaborasi tiga pihak yang disebut ZELV (Zero-Emissions Lightweight Vehicle) dan konsepnya akan diumumkan secara resmi pada tanggal 4 September di Millbrook technical centre, Bedfordshire, sebagai bagian dari Low Carbon Vehicle Event.
Saunders percaya bahwa produsen otomotif skala kecil harus beradaptasi dengan masa depan listrik atau berisiko ditinggalkan. E-Nomad bertujuan untuk menunjukkan bagaimana teknologi baru dapat diadaptasi ke proyek EV skala kecil lainnya.
BACA JUGA:
Dibangun dengan bantuan dua mitra berbasis di Inggris, Rockfort Engineering dan BAMD Composites, E-Nomad didukung oleh dan hibah pemerintah. Mobil ini menggunakan sasis space frame baja yang sama dan suspensi independen semua roda seperti Nomad 2, serta memiliki tata letak penggerak roda belakang yang serupa.
Tenaga berasal dari motor tunggal berpendingin cairan BorgWarner yang menghasilkan 277 hp dan torsi 490 Nm. Beberapa prototipe telah dibangun dan diklaim dapat memiliki kecepatan tertinggi 115 mph (185 km/jam) dan akselerasi 0-60 mph (0-96 km/jam) dalam 3.5 detik.
Selain itu, para insinyur Ariel memprediksi manfaat baru dalam penggunaan off-road dari pengiriman torsi EV yang besar dan presisi serta kemungkinan praktis berkendara dengan satu pedal. E-Nomad juga dirancang dengan sistem pengereman regeneratif dan ABS yang baru.
Ariel percaya bahwa dengan pengembangan lebih lanjut, model ini dapat menawarkan pengalaman berkendara yang berbeda dari model bermesin bensin.
"Kami ingin mobil listrik ini dapat melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh mobil bensin, dan sebaliknya," pungkas Saunders.