JAKARTA - Produsen otomotif Suzuki sepertinya masih akan berpegang teguh pada mesin konvensional untuk model ikonisnya, Jimny. Mencuatnya kabar akan ada Jimny versi hybrid atau listrik muncul usai Suzuki resmi memperkenalkan mobil listrik berbasis baterai (BEV) produksi massal pertama bernama eVitara. SUV tersebut dibangun dari konsep eVX yang debut dalam gelaran Auto Expo di India pada awal tahun 2023 lalu.
Soal wacana ini, Presiden Suzuki Toshihiro Suzuki baru-baru ini mengungkapkan bahwa perusahaan tidak memiliki rencana untuk mengembangkan versi listrik atau hybrid dari SUV kompak tersebut.
Alasan di balik keputusan ini cukup sederhana: elektrifikasi dapat merusak esensi dari Jimny itu sendiri. Suzuki percaya bahwa bobot ringan dan kemampuan offroad yang luar biasa dari Jimny adalah faktor kunci yang membuatnya begitu populer.
“Jika berbicara tentang Jimny listrik, menurut saya itu akan merusak bagian terbaik dari Jimny, dan kekuatan inti Jimny adalah bobotnya yang pas,” ujarnya kepada Autocar, dikutip Rabu, 6 November.
BACA JUGA:
Meskipun banyak penggemar berharap Jimny dapat kembali ke pasar Eropa dan Inggris, regulasi emisi yang ketat mengharuskan kendaraan tersebut harus dilengkapi dengan powertrain listrik. Namun, Suzuki tampaknya tidak tertarik untuk mengambil langkah tersebut.
Sebagai alternatif, Suzuki mempertimbangkan untuk menggunakan e-fuel atau biofuel untuk mempertahankan Jimny dengan mesin konvensional. Langkah ini dapat membantu mengurangi emisi tanpa mengorbankan karakteristik offroad yang khas.
Dengan demikian, penggemar Jimny mungkin harus bersabar dan berharap bahwa Suzuki dapat menemukan solusi yang memungkinkan kendaraan ini tetap eksis di masa depan, tanpa harus mengorbankan identitasnya yang kuat.