JAKARTA - National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), regulator keselamatan Amerika Serikat, telah menutup penyelidikan terhadap 411.000 truk pikap dan SUV Ford terkait masalah pada mesin EcoBoost 2,7 liter. Penyelidikan ini dimulai pada Juli 2022, menyusul laporan bahwa beberapa model Ford Bronco berpotensi mengalami kerusakan katup.
Dilansir dari Reuters, Rabu, 6 November, cakupan penyelidikan diperluas untuk mencakup model lain, seperti Ford Edge, F-150, Explorer, Lincoln Aviator, dan Nautilus, dengan mesin EcoBoost 2,7L atau 3,0L dari tahun produksi 2021 dan 2022. Regulator menemukan bahwa beberapa kendaraan yang terdampak berisiko mengalami mati mesin secara tiba-tiba tanpa peringatan apa pun—dengan penyebab utama yang diduga adalah kerusakan pada katup mesin.
NHTSA mencatat sebanyak 1.066 laporan kendaraan terkait masalah ini. Pada Agustus lalu, Ford telah melakukan penarikan terhadap 90.000 kendaraan setelah menemukan bahwa tidak semua katup yang diproduksi mengalami cacat. Inspeksi dan pengujian lebih lanjut di dealer juga dilakukan untuk memastikan kendaraan yang belum memenuhi ambang batas penggunaan masih aman dari kerusakan.
BACA JUGA:
Ford menyatakan bahwa kebanyakan kegagalan terjadi pada kendaraan dengan jarak tempuh di bawah 32.000 km, dan sebagian besar insiden terjadi bahkan sebelum kendaraan mencapai 8.000 km. Menurut NHTSA, masalahnya terletak pada katup yang melebihi standar kekerasan, sehingga menjadi rapuh dan berisiko pecah, yang dapat mengakibatkan kerusakan mesin parah.
Sebagai langkah antisipasi, Ford akan memberikan perpanjangan garansi untuk 90.000 unit kendaraan yang ditarik kembali, mencakup 10 tahun atau 241.000 km, mana yang tercapai lebih dulu. Ford juga menegaskan bahwa sejauh ini belum ada laporan kecelakaan atau cedera terkait masalah ini.