JAKARTA - Morris Garage (MG) Motor Indonesia melakukan kolaborasi dengan PT UABS Indonesia, di mana merek asal Inggris itu menggunakan baterai lokal yang dirakit di Cikarang.
Dengan menggunakan baterai lokal, tentunya menjadi angin segar bagi MG. Chief Operating Officer MG Motor Indonesia, He Guowei mengungkapkan rasa senang dengan adanya fasilitas perakitan baterai mobil listrik untuk MG.
"Hal ini tentu akan mempermudah proses produksi mobil listrik dari MG, dan dapat menekan biaya produksi," katanya, saat ditemui di kawasan Cikarang, Jawa Barat, Selasa, 5 November.
Saat ini MG telah memiliki dua line up mobil listrik yaitu MG4 EV dan MG ZS EV. Kedua model yang mengisi segmen crossover dan SUV ini dibanderol mulai Rp300 jutaan.
Pria yang akrab disapa Alec itu memastikan baterai mobil listrik yang dirakit di Indonesia tidak akan menurunkan harga kedua model yang sudah ada (MG4 EV dan ZS EV). Ketika harga diturunkan akan berdampak pada nilai mobil listrik tersebut di mata konsumen.
"Saya rasa semua orang senang dengan perang harga karena seluruh brand memiliki perhitungan harganya sendiri. Itu juga bisa menurunkan nilai produk itu sendiri di mata konsumen. Untuk saat ini kami tidak melakukan itu (pemotongan harga)," ungkap Hu Guowei.
BACA JUGA:
Rencananya, baterai yang diproduksi secara lokal ini akan digunakan pada produk terbaru yang akan dipasarkan oleh MG di Indonesia. Dengan adanya fasilitas perakitan baterai, ini akan membuat harga mobil listrik mereka semakin kompetitif.
Sebelumnya Alec juga mengungkapkan akan membawa berbagai model mobil baru untuk meramaikan pasar otomotif Indonesia, termasuk menghadirkan jangkauan yang lebih jauh untuk model MG4 EV. Tak hanya itu saja, MG juga berencana untuk menghadirkan MPV untuk pasar Indonesia, namun tak dijabarkan akan mengisi segmen apa.