JAKARTA - Pabrikan BYD dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk meluncurkan mobil listrik mungil mereka, BYD Seagull, ke pasar Britania Raya.
Jika benar terealisasi, dilansir dari Autocar, 2 Juli, BYD Seagull berpotensi menjadi mobil listrik termurah yang dijual di Inggris. Di China, mobil ini dibanderol mulai dari angka yang setara dengan Rp152 juta, harga yang menarik untuk sebuah mobil listrik dengan jarak tempuh hingga 320 km.
Sama seperti di Indonesia, untuk pasar Inggris BYD telah meluncurkan trio model yakni BYD Atto 3, BYD Dolphin, dan BYD Seal di Inggris. Namun di Inggris BYD juga akan segera menghadirkan BYD Seal U SUV sebagai mobil hybrid pertamanya di Inggris.
Kepala Pemasaran BYD Inggris, Mark Blundell antusias dengan rencana peluncuran BYD Seagull. Ia mengatakan ada celah yang kosong di bawah BYD Dolphin yang bisa diisi oleh Seagull.
Blundell menegaskan bahwa strategi BYD adalah "membuat mobil listrik terjangkau untuk semua."
“Mobil listrik "tidak seharusnya hanya untuk orang kaya saja. Kita perlu memiliki mobil listrik yang terjangkau dan mudah diakses," tegasnya.
Pernyataan Blundell tersebut dilontarkan saat perayaan setahun kehadiran BYD di Inggris. Meski belum menetapkan target penjualan, BYD - yang tahun lalu berhasil menjual lebih banyak mobil listrik dibanding pabrikan lain termasuk Tesla - memiliki ambisi besar di pasar Inggris.
Mereka bercita-cita bisa meniru kesuksesan MG yang penjualannya melesat dalam beberapa tahun terakhir. Untuk jangka menengah, Blundell ingin BYD dikenal sebagai merek yang kredibel, dengan jaringan dealer dan infrastruktur yang mapan, serta menjadi bagian dari lanskap otomotif Inggris.
Untuk itu, BYD berencana untuk menambah jumlah dealer mereka di Inggris dari 21 menjadi 60 dealer hingga musim panas mendatang. Ini menunjukkan keseriusan BYD untuk menjangkau seluruh penjuru Inggris.
BACA JUGA:
Salah satu strategi BYD untuk menekan biaya adalah memproduksi banyak komponen mobilnya sendiri dan mengendalikan rantai pasok secara ketat. Blundell bahkan menyebut bahwa BYD baru saja memesan kapal kargo yang bisa memuat 7.000 unit mobil!
"Kami mengontrol apa yang bisa kami kontrol," ujar Blundell.
"Kami fokus pada rantai pasok dan logistik, serta memiliki kebijakan 'produksi sendiri' untuk komponen mobil," jelasnya.
Kebijakan ini juga akan diterapkan di pabrik mobil listrik BYD yang baru di Hungaria, Eropa, yang akan mulai beroperasi tahun depan. Blundell masih belum bisa memastikan model mana yang akan diproduksi di sana.
Menarik untuk ditunggu apakah BYD Seagull benar-benar akan meluncur di Inggris dan bagaimana tanggapan pasar terhadap mobil listrik super murah ini.