JAKARTA - Mazda CX-50 saat ini telah dijual untuk pasar AS dan China. Mobil yang memiliki ukuran sedikit lebih besar dari CX-5 tersebut memiliki opsi hybrid, namun siapa yang menyangka bahwa mobil tersebut mengusung teknologi dari pabrikan pesaing.
Dilansir dari Drive, Jum’at, 24 November, alih-alih menggunakan sistemnya sendiri, Mazda memberi model tersebut dengan teknologi dari pesaingnya, yang terdiri dari mesin, motor listrik, dan baterai, yang berasal dari Toyota RAV4 Hybrid.
Dibelinya teknologi hybrid dari pesaingnya bukannya tanpa alasan. Diketahui bahwa sistem mild-hybrid yang dikembangkan oleh Mazda memiliki kemampuan yang lebih lemah sehingga penggunaan bahan bakarnya kurang efisien.
Dengan demikian, Mazda CX-50 memiliki mesin 2,5 liter 4-silinder non-turbo dengan sistem transmisi CVT serta motor listrik ganda dan sistem penggerak semua roda, menghasilkan tenaga gabungan hingga 221 dk.
Di China, Mazda CX-50 Hybrid dibanderol dengan harga mulai dari 195.800 yuan hingga 239.800 yuan (sekitar Rp429 jutaan hingga Rp525,4 jutaan).
Perlu diketahui, bahwa Toyota memegang lima persen saham dari Mazda, dan kedua perusahaan tersebut telah bekerja sama dengan berbagi model dan teknologi sebelumnya, seperti Mazda3 Hybrid yang teknologinya juga berasal dari Toyota.
BACA JUGA:
Di Eropa, Mazda2 Hybrid mengambil basis dari Toyota Yaris dengan eksterior dan interior yang nyaris tidak memiliki perbedaan. Mazda2 Hybrid terbaru ini didukung oleh mesin 1,5 liter 3-silinder milik Toyota yang dipadukan dengan motor listrik tunggal, menghasilkan daya hingga 114 dk. Dalam hal performa, mobil ini mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 9,7 detik dan mencapai kecepatan tertinggi hingga 175 km/jam.
Mazda CX-50 juga berbagi tempat perakitan yang sama seperti Toyota Corolla Cross di AS, yakni di Alabama, yang dioperasikan oleh usaha patungan antara kedua perusahaan tersebut.