Bagikan:

JAKARTA - Setelah mengenalkan Valhalla sebagai supercar plug-in hybrid (PHEV) pertamanya, Aston Martin berencana untuk memperkenalkan model PHEV dari mobil sportnya yang lain pada tahun 2026 mendatang.

Dengan menggunakan teknologi dari Mercedes-Benz, pabrikan berbasis di Gaydon, Inggris ini akan memberikan sentuhan elektrifikasi pada model yang sudah ada. Dengan demikian, Vantage, DB12, dan DBS kemungkinan akan segera mengusung sistem PHEV.

Konfirmasi mengenai rencana ini datang dari Aston Martin ketika mereka mengumumkan strategi jangka menengah setelah mencatat tren positif pada paruh pertama tahun 2023.

Kepala Eksekutif Aston Martin, Lawrence Stroll, menjelaskan bahwa supercar Valhalla menjadi awal dari era baru Aston Martin dalam memperluas pasar PHEV untuk kendaraan yang sudah ada.

"Kami berencana memperluas jangkauan PHEV kami ke dalam kendaraan inti kami, dan ini akan menjadi jembatan bagi pelanggan dari ICE ke BEV sepenuhnya," ujar Stroll seperti yang dikutip dari Autocar, Rabu, 26 Juli.

Strategi hybrid ini berlaku untuk seluruh lini model dan didukung oleh teknologi penggerak elektrifikasi dari Mercedes-Benz. Sebagai catatan, Mercedes-Benz telah menjadi pemasok mesin dan sistem infotainment untuk Aston Martin sejak 2016.

Aston Martin tampaknya akan menggunakan mesin V8 Mercedes sebagai dasar dari pengaturan PHEV di masa mendatang, yang saat ini digunakan pada Vantage, DB12, dan DBX. Mesin ini juga menjadi dasar dari sistem hybrid pada Mercedes-AMG GT 63 E-Performance dan Mercedes-AMG S63 E-Performance.

Penggunaan mesin V8 ini sudah terbukti pada Valhalla yang bermesin tengah. Mesin ini dikembangkan oleh divisi performa tinggi Mercedes, yaitu AMG. Dengan konfigurasi V8 4,0 liter twin-turbo yang dipadukan dengan motor listrik di poros belakang, mesin ini mampu menghasilkan daya maksimal hingga 789 dk dan torsi 1.355 Nm.

Meskipun akan menggunakan konfigurasi mesin dan motor listrik yang sama, kemungkinan Aston Martin akan memakai baterai dengan ukuran yang berbeda, tergantung pada modelnya.

Untuk model yang lebih besar, seperti DBX, mungkin akan memerlukan kapasitas baterai yang lebih besar. Sedangkan untuk mobil dengan ukuran lebih kecil seperti Vantage, kemungkinan akan menggunakan kapasitas baterai yang lebih kecil.

Namun, untuk mobil listrik (EV), Aston Martin telah bekerja sama dengan perusahaan kendaraan listrik asal AS, Lucid. Lucid akan menjadi penyedia motor listrik dan teknologi baterai untuk model SUV yang direncanakan akan dirilis pada tahun 2025.