Bagikan:

JAKARTA - Pada masa kini, berbagai pabrikan otomotif beramai-ramai dalam mencari atau menciptakan kendaraan yang memiliki kehandalan dalam menggunakan energi alternatif demi mengurangi penggunaan bahan bakar beremisi.

Walaupun telah tersedia energi seperti listrik, belum semua pabrikan mampu memproduksi kendaraan tersebut. Salah satu pabrikan yang pengembangan kendaraan listriknya masih tertinggal ialah Mazda.

Mazda memang masih tertinggal dalam pengembangan elektrifikasi. Bahkan, mereka hanya menyediakan satu model EV, yaitu MX-30. Walaupun, pabrikan asal Jepang tersebut mulai melakukan beberapa perubahan dengan menghadirkan kendaraan hybrid.

Meskipun demikian, Mazda perlu mencari alternatif lain, salah satunya ialah mengembangkan mobil yang ditenagai oleh bahan bakar sintetis bebas karbon.

Dilansir dalam laman Motor1, Senin, 21 Juli, Mazda menghadirkan mobil yang dikembangkan dengan bahan bakar sintetis pada diri MX-5 Miata. Mobil tersebut juga diikutkan dalam ajang balap lokal, ENEOS Super Taikyu pada tahun ini.

Dinamai Mazda CNF Concept, mobil ini tetap dibekali mesin Skyactive-G 2,0 liter 4-silinder naturally aspirated, bersama dengan beberapa mobil dari pabrikan lainnya dalam kelas ST-Q, khusus kelas pengembangan yang dilakukan oleh manufaktur.

Bersama dengan Mazda, Toyota juga turut serta dalam kelas ini dengan GR86 CNF dengan mesin lebih kecil, 1,4 liter 3-silinder dan Subaru BRZ yang dibekali jantung pacu flat-4 2,4 liter.

Bahan bakar sintetis atau e-fuels saat ini sedang ramai dibicarakn setelah Uni Eropa melonggarkan masa penjualan mobil bermesin pembakaran internal (ICE) setelah 2035 pada Maret lalu.

Beberapa pabrikan menyambut kabar ini dengan gembira, sehingga mereka dapat meneruskan penjualan mobil ICE. Porsche merupakan satu dari sekian pabrikan yang menyambut kabar ini dengan baik.

Begitupula dengan Lamborghini atau Stellantis yang saat ini sedang mengeksplorasi segala kemungkinan agar mobilnya cocok dengan e-fuels, disamping memproduksi kendaraan listrik.

Walaupun demikian, pabrikan besar seperti Volkswagen dan Mercedes-Benz tidak tertarik dengan kabar ini dengan menyatakan bahwa mereka tetap pada pendiriannya menghadirkan mobil EV pada masa mendatang dan menghentikan produksi kendaraan ICE.

Meskipun turut serta dalam pengembangan bermesin e-fuels, bukan berarti Mazda tidak memiliki rencana untuk menghadirkan EV di masa depan. Mazda telah berkomitmen untuk memperluas segmen kendaraan listrik (BEV) dengan merilis lebih banyak model elektrifikasi antara tahun 2028 hingga 2030.