Berbekal Bahan Bakar Sintetis dan Dipiloti Sebastien Loeb, Dacia Coba Peruntungan di Reli Dakar
Jajaran mobil Dacia Extreme. (Dok. Dacia)

Bagikan:

JAKARTA - Perlombaan reli Dakar adalah salah satu ajang balap paling menantang di dunia. Para peserta harus melewati berbagai medan sulit yang melintasi ribuan kilometer dan melintasi berbagai negara untuk mencapai garis finis dengan cepat.

Dalam persiapan menyongsong tantangan ini, produsen mobil asal Romania, Dacia, telah mengambil langkah maju. Baru-baru ini, Dacia mengumumkan keterlibatannya dalam World Rally-Raid Championship (W2RC), yang salah satu rangkanya adalah reli Dakar.

Dacia berencana untuk berpartisipasi dalam kompetisi pada tahun 2025 mendatang dan akan berkompetisi di kelas T1+, yang merupakan kelas utama dalam kejuaraan tersebut. Mereka akan bekerja sama dengan tim balap independen dari Inggris, Prodrive, dalam pengembangan mobil mereka.

Denis Le Vot, CEO Dacia, mengatakan bahwa kompetisi ini dan reli Dakar bukan hanya menjadi pengujian sejati bagi produsen mobil, tetapi juga merupakan komitmen Dacia terhadap kendaraan beremisi rendah.

"Kami sangat senang dapat berpartisipasi dalam reli Dakar dengan teknologi bahan bakar sintetis. Bersama dengan tim dan pembalap terbaik, Dacia adalah pesaing yang serius dalam ajang reli ini," ujar Denis dalam pernyataan resmi Dacia pada Senin, 3 Juli.

Dacia dan Prodrive akan mengembangkan mobil prototipe dengan menggunakan bahan bakar sintetis yang disediakan oleh perusahaan Arab Saudi, Aramco.

Sejalan dengan visi Dacia, Aramco akan menyediakan bahan bakar sintetis yang menggabungkan hidrogen terbarukan dengan CO2 untuk menghasilkan bahan bakar rendah emisi.

Selain pengumuman partisipasi Dacia di reli Dakar, produsen mobil yang merupakan bagian dari Renault Group ini juga mengumumkan kehadiran Sebastien Loeb, juara dunia WRC sebanyak 9 kali, dan pembalap wanita berpengalaman di ajang ini, Cristina Gutierrez Herrero, sebagai pembalap utama mereka.

Dengan bergabungnya Dacia dalam kompetisi reli yang penuh tantangan ini, mereka akan bersaing dengan pabrikan besar lainnya pada tahun 2025, seperti Audi, Ford, Mini, dan Toyota