JAKARTA - Lamborghini merupakan salah satu pabrikan otomotif yang telah mantap beralih ke ranah elektrifikasi dengan memperkenalkan Revuelto sebagai model plug-in hybrid (PHEV) pertamanya dan Lanzador sebagai mobil konsep EV teranyarnya.
Namun ternyata pabrikan mewah ini tidak terpaku pada bertenaga listrik saja. Perusahaan saat ini sedang mempertimbangkan opsi alternatif lainnya seperti bahan bakar sintetis (e-Fuels).
Stephan Winkelmann, selaku CEO Lamborghini, mengatakan bahwa pihaknya akan memutuskan apakah beralih sepenuhnya ke EV ketika keputusan mengenai bahan bakar sintetis telah diputuskan.
“Mobil sport berbahan bakar sintetis akan menjadi lompatan yang lebih mudah bagi kami, namun kami harus menunggu dan melihat apa yang diputuskan oleh legislator mengenai mobil tersebut serta apakah kami dapat mencapai kesepakatan global mengenai kelayakannya,” ucap Winkelmann melansir Autocar, Jumat, 27 Oktober.
Lebih lanjut, pria asal Jerman tersebut menjelaskan mengenai visi perusahaan dengan menghadirkan lebih banyak EV yang digunakan sehari-hari, seperti Urus dan Lanzador di masa mendatang pada akhir dekade ini serta untuk model sport, pihaknya akan menghadirkannya dalam teknologi hybrid dalam beberapa waktu mendatang sebelum 2030.
“Jejak merek kami secara keseluruhan dalam hal emisi berdasarkan volume mobil kami dapat diabaikan, namun rasa tanggung jawab sosial kami terhadap perusahaan jauh lebih besar, dan kami harus menghormatinya,” tambah Winkelmann.
BACA JUGA:
Jika Lamborghini memutuskan untuk mengembangkan mesin ICE dengan menggunakan e-fuels, mereka akan mengikuti jejak Porsche, saudara mereka. Porsche telah mendukung penggunaan e-fuels untuk model-model pembakaran internal mereka dalam beberapa waktu terakhir.