Bagikan:

JAKARTA - Setelah meluncurkan SUV Solterra yang merupakan kembaran Toyota bZ4x, Subaru merencanakan untuk melebarkan sayapnya ke ranah Electric Vehicle (EV).

Sama seperti merek Jepang lain seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, dan Nissan, Subaru terlambat terjun ke ranah EV. Namun secara perlahan pabrikan otomotif asal Jepang mulai melirik segmen kendaraan listrik. 

Dilansir dari Automotive News, Kamis, 11 Mei, Subaru mengumumkan akan memproduksi sekitar 400.000 kendaraan listrik per tahun serta meluncurkan empat SUV listrik pada akhir 2026. Subaru akan menawarkan empat crossover listrik tersebut pada pasar AS. 

Atsushi Osaki, CEO Subaru, mengatakan Subaru akan menambah jalur perakitan kendaraan listrik (EV) di pabrik Oizumi, Jepang pada awal 2027, sebagai bagian dari upayanya untuk mempercepat pertumbuhan EV. Jalur produksi ini diharapkan dapat memproduksi sekitar 200.000 kendaraan per tahun.

Selain itu, jalur produksi di pabrik Yajima juga akan ditambah, dan akan memiliki kapasitas untuk memproduksi 200.000 kendaraan listrik per tahun mulai tahun 2026. Dengan begitu, kedua jalur produksi ini dapat menghasilkan total 400.000 kendaraan listrik per tahun pada tahun 2028.

Ditambahkan dia, Subaru berencana membangun EV pertama di Jepang, meski dia tahu 70 persen penjualan global Subaru berasal dari pasar Amerika Serikat.

Subaru juga berencana untuk mencari pasokan baterai baru melalui aliansi dengan mitra mereka, Toyota.

Tahun lalu, Subaru mengatakan bahwa sekitar 40 persen dari penjualan global mereka akan berasal dari kendaraan listrik, baterai listrik, dan hybrid pada akhir dekade ini, dan mereka berencana untuk sepenuhnya mengadopsi elektrifikasi pada awal tahun 2030.