JAKARTA - Setelah mendulang sukses dengan Omoda 5, Chery tertarik untuk membawa Omoda 5 EV ke pasar otomotif Indonesia, kabarnya akan dilakukan pada akhir tahun.
Berbeda dengan versi bensin, Omoda 5 EV memiliki desain yang cukup berbeda. Lampu LED pada bagian depan dibuat memanjang seperti motif lampu dari Hyundai Stargazer. Ini disertai tulisan "Omoda" pada bagian tengah lampu tersebut.
Versi EV tidak lagi membutuhkan grill besar seperti versi standarnya. Chery menggantinya dengan lapisan fasia depan yang agak dilekuk ke dalam dan bagian bawah sedikit dinaikkan.
Memiliki perbedaan eksterior, Chery tidak mengubah signifikan desain interior Omoda 5 EV. Konsol tengah berukuran besar, tombol kontrol simpel, serta tidak adanya transmisi di dalamnya.
Dengan warna krem serta motif kayu pada bagian dasbor, kemudi, dan konsol tengah, menambah kesan mewah pada SUV listrik tersebut.
Untuk tenaga, Omoda 5 EV dibekali baterai dengan kapasitas 61 kWh dan memiliki tenaga sebesar 221 dk. Ini dapat membuat SUV tersebut melaju dari 0 sampai 100 km/jam dalam 7,8 detik.
Omoda 5 EV dapat menempuh jarak tempuh hingga 450 km dalam keadaan baterai terisi penuh. Sistem pengisian dayanya terbilang impresif. Memiliki teknologi fast charging, pengisian daya dari 0 hingga 80 persen hanya 25 menit.
Chery akan membawa Omoda 5 EV pada pameran otomotif GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2023 mulai Agustus mendatang.
BACA JUGA:
Hal ini dikonfirmasi dari PT Chery Sales Indonesia, Shawn Xu yang mengatakan, pihaknya tidak mau membuat publik dan konsumen menunggu lama dalam menyambut Omoda 5 versi elektrifikasi ini.
"Kami tidak mau membuat konsumen menunggu terlalu lama. Rencana kami adalah membawa unit demo (display) Omoda 5 EV lebih dulu di Agustus, tepatnya pada GIIAS 2023," ujar Shawn dalam keterangannya.
Meskipun demikian, pabrikan asal China tersebut belum memberitahu perihal harga dari Omoda 5 EV. Sebagai pembanding, dua tipe Omoda 5 versi bensin, Z dan RZ dihargai Rp329 juta hingga Rp399 juta.
Karena Omoda 5 EV merupakan mobil listrik, ada kemungkinan harganya akan lebih mahal daripada versi bahan bakar konvensionalnya.