Bagikan:

JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) yang identik dengan warna kuning memiliki lambang yang dinamakan makara. Lambang ini terdiri dari beberapa unsur gambar sarat makna. Lantas bagaimana sejarahnya identitas kampus kuning ini terbentuk?

Sebelum membahas makna lambang UI, kita ingat kembali sejarah UI. Sejak dibangun, kampus ini nyatanya telah menjadi cetak biru perkembangan universitas-universitas di Indonesia, khususnya Jawa. 

UI sejatinya merupakan warisan dari Pemerintah Kolonial Belanda. Mengutip laman UI, mulanya Belanda membuat sebuah sekolah tinggi ilmu kesehatan pada 1851. Sekolah pencetak tenaga mantri itu bernama Dokter-Djawa School.

Pada 1898, namanya diubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau yang dikenal juga sebagai STOVIA. Sekolah tinggi kedokteran itu kesohor sebagai pencetak banyak penggagas bangsa. Menjelang jatuhnya rezim kolonial, STOVIA ditutup pada 1927.

Namun, beberapa sekolah tinggi lain mulai dibangun di beberapa kota di Jawa. Di antaranya adalah Technische Hoogeschool te Bandoeng (Fakultas Teknik) yang berdiri di Bandung pada 1920, Recht Hoogeschool (Fakultas Hukum) di Batavia pada 1924, serta Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Kemanusiaan) di Batavia pada 1940.

Satu tahun kemudian, dibangunlah Faculteit van Landbouwweteschap (Fakultas Pertanian) di Bogor. Lima kampus itu menjadi pilar dalam pembuatan Nood-universiteit (Universitas Darurat) pada 1946.

Nood-universiteit berganti nama menjadi Universiteit van Indonesië pada tahun 1947 dan berpusat di Jakarta. Sempat pindah ke Yogyakarta ketika ibu kota Indonesia pindah, namun kembali lagi setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1949.

Universiteit van Indonesië kemudian disatukan menjadi “Universiteit Indonesia” pada 1950.  Universitas ini mempunyai Fakultas Kedokteran, Hukum, Sastra dan Filsafat di Jakarta, Fakultas Teknik terletak di Bandung, Fakultas Pertanian di Bogor, Fakultas Kedokteran Gigi di Surabaya, serta Fakultas Ekonomi ada di Makasar.

Fakultas-fakultas yang berada di luar Jakarta kemudian berkembang menjadi universitas-universitas terpisah di antara tahun 1954-1963. Universitas Indonesia sendiri bertempat di Salemba, Jakarta dan pada 1987 mulai dibangun di Depok, Jawa Barat. 

Lambang makara

Kampus kuning ini memiliki lambang yang disebut makara. Informasi lain dari laman UI, lambang tersebut diciptakan pada 1952 oleh mahasiswa Angkatan 1951 Seni Rupa Fakulteit Teknik Universiteit Indonesia, Bandung, Sumartono atau lebih sering disebut Sumaxtono. Ide dasar lambang tersebut disebut kala-makara, yang merupakan perpaduan dua kekuatan yang ada di alam.

Kala sebagai kekuatan matahari dan makara kekuatan bumi. "Kedua kekuatan itu dipadukan dan Sumaxtono menstilir menjadi makara yang melambangkan Universitas Indonesia sebagai sumber ilmu pengetahuan, maupun hasilnya, yang menyebar ke segala penjuru," tertulis. 

Lambang makara

Lambang tersebut terdiri dari dua unsur, yakni pohon dengan cabang-cabangnya dan makara. Makna dari pohon berikut cabang dan kuncupnya melambangkan pohon ilmu pengetahuan dan cabang-cabangnya. 

Sementara itu, kuncup-kuncup tersebut akan senantiasa mekar selama ilmu pengetahuan tetap hidup. "Dengan demikian, Sumaxtono ingin menyatakan bahwa cabang-cabang ilmu pengetahuan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan zaman," tertulis.

Sedangkan lambang makara yang mengalirkan air itu melambangkan hasil yang memancar ke segala penjuru. Makna yang diberikan Sumaxtono adalah Universitas Indonesia sebagai sumber ilmu pengetahuan, akan menghasilkan sarjana-sarjana yang cerdas, terampil, penuh ketakwaan, berbudi luhur, dan berkepribadian, serta bersikap terbuka.

Selain itu, lambang itu juga mencerminkan harapan agar lulusan UI menjadi individu-individu yang tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi serta masalah yang dihadapi masyarakat. Mampu memecahkan permasalahan yang ada sesuai dengan kaidah-kaidah akademik, di mana pun mereka berada.

Yang unik, dalam perwujudan lambang makara ini diberi latar warna yang berbeda dari 14 fakultas yang ada. Misalnya, warna merah untuk fakultas hukum, oranye untuk fakultas ilmu sosial dan politik atau FISIP, biru untuk fakultas teknik, dan hijau untuk fakultas kedokteran.

Jadi tak perlu heran ketika melihat orang mengenakan jakun atau jaket kuning --sebutan almamater UI-- namun warna latar makaranya berbeda.