JAKARTA – Memori hari ini, lima tahun yang lalu, 2 November 2019, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kecam Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi yang mencoba melarang penggunaan cadar dan celana cingkrang oleh Aparatur Sipil Negara (ASN). Mereka menganggap Fachrul kurang kerjaan.
Sebelumnya, Fachrul yang baru saja dilantik sebagai Menag munculkan kontroversi. Fachrul mencoba melarang penggunaan cadar dan celana cingkrang yang dianggap simbol radikalisme. Pelarangan itu kemudian menuai kecaman dari sana-sini.
Upaya memeluk agama dalam radikal kerap membawa bahaya. Fanatisme yang berlebihan membuat seseorang dapat gelap mata menganggap lainnya sebagai ancaman. Mereka bisa saja sewaktu-waktu mengganggu ibadah orang lain hingga melakukan kekerasan.
Menag, Fachrul Razi tak menampik fenomena itu. Ia yang baru saja dilantik sebagai Menag ingin mencegah radikalisme tumbuh subur. Keinginan itu jadi fokus utamanya. Fachrul pun menganggap perlawanan terhadap radikalisme harus dilawan dengan berbagai cara. Larangan pakaian, misalnya.
Ia mencoba melarang ASN mengenakan cadar dan celana cingkrang. Pelarangan itu dilakukan karena kedua hal itu dianggap sebagai simbol radikalisme. Barang siapa yang mengenakan cadar atau celana cingkrang, niscaya dianggap telah terpapar paham radikal.
Pernyataan itu diungkap karena Fachrul menganggap saat ini banyak orang pura-pura tak tahu simbol radikalisme. Pembiaran justru bisa jadi masalah yang serius. Ancaman radikalisme nyata adanya. Ia pun tak segan-segan mengkritik ulama yang menganjurkan penggunaan cadar serta celana cingkrang.
Kemenag akan melakukan penyuluhan terkait memutus mata rantai radikalisme. Fachrul pun akan mencoba memasukan kurikulum moderasi beragama – suatu pandangan supaya beragama tak harus fanatik ke materi ajar anak sekolah.
“Kemudian masalah celana cingkrang-cingkrang itu tidak dilarang dari aspek agama. Karena memang agama pun tidak melarang. Tapi dari aturan pegawai bisa, misal di tempat ditegur celana kok tinggi gitu? Kamu enggak lihat aturan negara gimana?”
“Kalau enggak bisa ikuti keluar kamu. Kedua yang mukanya enggak kelihatan saya enggak sebut cadarlah, kan bahaya orang masuk enggak tahu itu mukanya siapa," kata Fachrul sebagaimana dikutip laman kumparan, 30 Oktober 2019.
Pelarangan cadar dan celana cingkrang menuai polemik. Kecaman pun muncul dari mana-mana. PKS yang notabene berideologi Islam ikut mengecam pada 2 Oktober 2019. PKS menganggap Fachrul kurang kerjaaan.
BACA JUGA:
Fachrul dianggap harusnya lebih fokus pada hal subtantif bukan mengurusi pakaian ASN. Artinya, PKS akan mendukung langkah pemerintah memerangi radikalisme asal menyentuh ke hal subtantif, bukan simbolik.
"Menteri agama tidak tahu karena mungkin beliau orang tua. Bisa jadi tidak paham bahwa gaya anak sekarang pakai celana ada yang cingkrang dan sebagainya.
Tapi kemarin first impression-nya menurut kami cukup buruk. Akhirnya melihat hal itu sebagai suatu hal yang diidentikkan dengan ciri-ciri orang yang radikal," kata Juru bicara PKS, Ahmad Fathul Bari dikutip laman tempo.co, 2 November 2019.