Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, enam tahun yang lalu, 24 Agustus 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Sosial (Sosial). Agus dianggap mampu membawa Kemensos berjalan ke arah lebih baik.

Sebelumnya, posisi Mensos kerap mengalami pergantian. Mensos mulanya dijabat Khofifah Indar Pawansa. Khofifah pun mengundurkan diri karena ingin melaju jadi cagub dalam Pilkada Jawa Timur. Penggantinya Idrus Marham pun begitu. Bedanya Idrus jadi tersangka korupsi.

Perpolitikan Indonesia memang unik. Pejabat sekelas menteri saja rela mengundurkan diri untuk menjadi pemimpin daerah sekelas gubernur. Penurunan kelas itu bukan barang baru. Khofifah Indar Parawansa pernah melakukannya.

Posisinya sebagai Mensos baik-baik saja. Ia telah diangkat sebagai menteri pemerintahan Jokowi sedari 2014. Khofifah di tengah jalan justru kepincut ingin ikut kontestasi politik Pilkada Jawa Timur 2018. Ia kemudian berpasangan dengan Emil Dardak sebagai Cagub dan Cawagub Jawa Timur.

Khofifah pun tak ingin terjadi konflik kepentingan. Ia lalu memutuskan mundur dari jabatan Mensos setelah resmi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Januari 2018. Presiden Jokowi segera mengganti Khofifah dengan politikus kawakan, Idrus Marham.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan penghargaan kepada dua Pelopor Perdamaian, Yason Yikwa dan Titus Kogoya pada Puncak Acara Dasawarsa Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Pelataran Candi Prambanan Yogyakarta (16/10/2019). (Dok. Kemensos)

Jokowi menganggap Idrus dapat menjaga tren positif Kemensos. Kepemimpinan Idrus mulanya diramal panjang. Namun, harapan tinggal harapan. Idrus justru tersandung kasus Korupsi di tengah jalan. Idrus diduga menerima suap sebesar Rp500 juta yang merupakan bagian dari commitment fee 2,5 persen dari nilai proyek kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lalu menjadikan Idrus sebagai tersangka. Idrus lalu memilih mengundurkan diri. Ia tak mau membebankan pemerintahan Jokowi. Alhasil, Idrus hanya menjabat Mensos kurang dari tujuh bulan. Kondisi itu mencoreng wajah Partai Golkar.

"Pada hari ini, tadi saya menghadap Bapak Presiden pukul 10.30 WIB. Saya lakukan ini setelah kemarin saya mendapatkan surat pemberitahuan tentang penyidikan saya terkait kasus yang dilakukan oleh Enny dan Koco. Berdasarkan surat itu, saya mengambil langkah, maka itu saya menghadap Presiden untuk mengajukan surat pengunduran diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral saya," ungkap Idrus sebagaimana dikutip laman Kompas, 24 Agustus 2018.

Presiden Jokowi pun kalang kabut mencari pengganti. Jokowi untungnya memiliki seorang loyalis dari Partai Golkar. Agus Gumiwang, namanya. Agus dulunya pernah dipecat Golkar karena mendukung Jokowi-Jusuf Kalla ketika Pemilu 2014.

Namun, nama baiknya segera dikembalikan seiring Golkar sudah merapat ke pemerintah. Agus Gumiwang segera dihubungi Ketum Golkar, Airlangga Hartarto pada 24 Agustus 2018 untuk siap-siap dilantik jadi menteri.

Agus pun menyiapkan seperlunya dan langsung meluncur untuk dilantik ke Istana Negara. Akhirnya, Presiden Jokowi resmi melantik Agus sebagai Mensos. Jokowi berharap Agus dapat membawa Kemensos ke arah lebih baik.

"Kronologinya, hari ini jam 11.30 saya ditelepon oleh Pak Ketua Umum, ketika saya sedang siap-siap untuk Jumatan. Beliau mengatakan bahwa saya diminta untuk siap-siap pakai jas dan pakai peci, diminta datang ke kantor beliau. Jadi saya tiba di kantor beliau sekitar jam 13.00. Kemudian memang dari pihak protokol Istana juga sudah mengabarkan saya sekitar jam 13.15 WIB," ujar Agus sebagaimana dikutip laman kompas.com, 24 Agustus 2018.