Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, 12 tahun yang lalu, 12 November 2011, Perdana Menteri (PM) Italia, Silvio Berlusconi mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri itu dilanggengkan sebagai upaya Berlusconi memuluskan masa depan Italia. Keputusan itu mengagetkan banyak pihak.

Sebelumnya, Berlusconi dikenal sebagai pengusaha dan politisi sukses. Kedua peran itu dilanggengkannya sama-sama baik. Uang dia punya, kekuasaan apalagi. Karier politiknya mulus saja. Sekalipun banyak laku hidupnya yang mengundang kontroversi.

Silvio Berlusconi dikenal seisi Italia sebagai sosok yang spesial. Ia dianggap mampu berperan sebagai siapa saja. ia mampu sukses sebagai pengusaha. Sukses pula sebagai politisi. Ia merintis kerajaan bisnisnya sedari tahun 1960-an.

Ajian itu membuatnya mampu menikmati kekayaan. Semuanya memungkinkan karena ia mengambil bisnis di ragam lini. Dari media hingga properti. Keberhasilan itu membuat namanya moncer di kalangan rakyat Italia.

Berlusconi pun senang-senang saja. Namun, ia tak cepat puas. Ia pun mulai melanggengkan mimpinya masuk gelanggang politik pada era 1990-an. Ia memiliki semua modal untuk jadi politisi kondang. Ia punya kendaraan bagus untuk mengarungi dunia politik. Partai Forza Italia, namanya.

Silvio Berlusconi bersama pemain-pemain AC Milan usai menjuarai Liga Champions Eropa 2007 di Stadion Olimpiade, Athena, Yunani pada 23 Mei 2007. (EFE/EPA/Orestis Panagiotou)

Puncaknya, Berlusconi mampu terpilih sebagai PM Italia pada 1994. Kepemimpinan Berlusconi mulanya digadang-gadang akan membawa perubahan. Jauh panggang dari api. Tak banyak perubahan yang dilanggengkan Berlusconi.

Alih-alih membuat terobosan, Berlusconi justru membawa banyak kontroversi. Skandal demi skandal dilanggengkan olehnya. Dari isu pencucian uang hingga skandal dengan bintang porno. Rakyat Italia pun mulai tak percaya dengan politik ala Berlusconi.

“Menurut majalah Forbes, ia memiliki kekayaan 9 miliar dolar AS. Selain punya jaringan televisi, ia memiliki bisnis periklanan, asuransi, makanan, dan konstruksi. la juga memiliki klub sepak bola terkaya di Italia, AC Milan. Menurut Nick Squires, penulis kolom di The Telegraph, masalah Italia menjangkau jauh lebih dalam ketimbang skandal Berlusconi dengan bintang porno yang sedang membelitnya.”

“Hukum mandul, sementara pelanggaran berupa korupsi serta kebobrokan birokrasi terjadi di mana-mana dan telah mengakar. "Bagaimana Anda nengharapkan orang Italia mematuhi hukum jika para pemimpinnya terang-terangan melanggar? Krisis karena utang ini adalah akibat dari runtutan masalah yang dibuat para pejabat selama puluhan tahun,” terang Sapto Yunus dalam tulisannya di Majalah Tempo berjudul Tidak Cukup Berlusconi Mundur (2011).

Berlusconi sukses menjadi PM Italia selama tiga periode (1994-1995, 2001-2006, dan 2008-2011). Namun, keinginan Berlusconi untuk terus bertahan di dunia politik mulai goyang. Kepercayaan rakyat terhadap Berlusconi mulai anjlok di periode ketiganya jadi PM Italia.

Silvio Berlusconi dan salah seorang kekasihnya, Francesca Pascale. (Il Mio Tesoro)

Namun, bukan namanya Berlusconi kalau tak membuat gebrakan di akhir kuasanya. Berlusconi sempat menyetujui rancangan anggaran Italia sebelum mengundurkan diri. Setelahnya, ia pun resmi mengundurkan dirinya dari jabatan PM Italia pada 12 November 2011.

“Setelah penerapan undang-undang stabilitas, yang akan berisi semua tuntutan yang diminta zona Eropa. Saya akan mundur sehingga kepala negara dapat membuka konsultasi dan memutuskan masa depan. Kami harus menunjukkan kepada pasar bahwa kami serius.”

“Saya kira ini yang penting untuk kita khawatirkan terlebih dulu, setelah itu baru membahas sosok yang memimpin pemerintah. Yang penting adalah bekerja untuk kebaikan Italia,” terang Berlusconi beberapa hari sebelum pengunduran dirinya sebagaimana dikutip laman Antara, 9 November 2011.

Silvio Berlusconi lahir di Milan pada 29 September 1936. Dia meninggal dalam usia 86 tahun di Milan pada 12 Juni 2023 karena leukemia kronis.