Bagikan:

JAKARTA - Italia bersiap-siap pada Hari Selasa untuk mengucapkan selamat tinggal kepada mantan perdana menteri Silvio Berlusconi, seorang miliarder yang penuh warna, mendominasi dunia politik, bisnis dan sepak bola di negara tersebut selama setidaknya tiga dekade.

Berlusconi meninggal dunia pada Hari Senin dalam usia 86 tahun, tiga hari setelah dirawat di rumah sakit San Raffaele di Milan, dua bulan setelah terungkap ternyata ia telah lama menderita leukemia.

"Italia tanpa Berlusconi," tulis surat kabar Corriere della Sera yang mendedikasikan lebih dari 30 halaman liputan untuk peristiwa tersebut, melansir Reuters 12 Juni.

Tidak ada penyebab resmi kematian yang diberikan, namun Corriere, yang menyampaikan berita meninggalnya Berlusconi, mengatakan ia meninggal karena leukemia, dengan kondisi yang tiba-tiba memburuk pada Hari Senin.

Keluarga dan teman-teman dekat memberikan penghormatan terakhir mereka di sebuah upacara pemakaman pribadi di vilanya menjelang pemakaman besok, yang kemungkinan besar akan dihadiri oleh puluhan ribu orang.

Mengutip situs Pemerintah Italia, Berlusconi akan dimakamkan secara kenegaraan pada Rabu esok, setelah masa berkabung dan pengibaran bendera setengah tiang pada 12-14 Juni.

Sedangkan juru bicara Gereja Katolik Milan mengatakan, pemakaman kenegaraan mantan PM Italia itu akan digelar di Katedral Milan pada Hari Rabu pukul 13.00 GMT.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dan Presiden Sergio Mattarella termasuk di antara mereka yang dijadwalkan akan menghadiri pemakaman Berlusconi.

PM Meloni, sekutu dekat Berlusconi, memberikan penghormatan kepada pria yang ia sebut sebagai "salah satu yang paling berpengaruh dalam sejarah Italia" lewat sebuah pesan video pada Hari Senin.

"Berlusconi adalah seorang pejuang," sebut PM Meloni dalam sebuah pesan video yang diunggah di Twitter, seperti mengutip The Local.

"Dia adalah seorang pria yang tidak takut untuk mempertahankan keyakinannya, dan justru keberanian dan tekad itulah yang membuatnya menjadi salah satu orang paling berpengaruh dalam sejarah Italia," tandas PM Meloni.