JAKARTA - Kabar duka datang dari mantan Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi. Sosok yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Italia itu meninggal pada usia 86 tahun, demikian yang dilaporkan kantor berita terkemuka Italia, Ansa.
Berlusconi meninggal di rumah sakit San Raffaele di Milan, di mana dia menjalani perawatan untuk infeksi paru-paru yang terkait dengan leukemia myelomonocytic kronis.
Pria yang juga dikenal sebagai taipan media itu memang menderita leukemia untuk waktu yang cukup lama.
Berlusconi adalah salah satu politisi paling flamboyan Italia, membuat comeback politik pada tahun 2017 meskipun kariernya dinodai oleh skandal seks, tuduhan korupsi yang tak terhitung jumlahnya dan hukuman penipuan pajak.
Lahir di Milan pada tahun 1936 dari keluarga kelas menengah, Berlusconi memulai karir bisnisnya dalam pengembangan properti sebelum mendirikan Mediaset, media penyiaran komersial terbesar di Italia. Dia juga berstatus pemilik klub AC Milan antara tahun 1986 dan 2017.
AC Milan dalam kondisi carut marut ketika Silvio Berlusconi datang pada 1986. Saat itu, Rossoneri sedang berada di ambang kebangkrutan. Silvio Berlusconi datang dan membeli saham klub.
Di bawah kepemimpinannya, Rossoneri menjelma jadi tim yang ditakuti, tak hanya di Italia tetapi juga Eropa. Berbagai gelar dia rasakan selama menjadi bos Milan.
Tiga trofi Liga Champions termasuk dalam daftar gelar yang diraih Milan saat masih dipimpin Berlusconi. Belum lagi lima scudetto, Piala Super Eropa, Piala Dunia antar Klub dan berbagai piala lainnya.
Di era Berlusconi juga muncul nama-nama besar seperti Marco van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Paolo Maldini, George Weah, Andriy Shevchenko dan masih banyak lagi.
Kasus skandal seksual anak di bawah umur, korupsi dan lainnya, membuat Berlusconi harus melepas semua unsur kepemilikannya terhadap AC Milan pada 2017 lalu.