Bagikan:

JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joe Biden telah mengambil langkah-langkah diplomatik yang telah memperlambat upaya China untuk memproyeksikan kekuatan militer di seluruh dunia, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken jelang kunjungannya ke Beijing akhir pekan ini.

Diplomat tertinggi Washington ini ditanya dalam sebuah konferensi pers mengenai tanggapan Washington, terhadap laporan Wall Street Journal minggu lalu yang mengutip pejabat AS yang mengatakan, sebuah upaya mata-mata baru sedang berlangsung di Kuba.

Menlu Blinken mengatakan, upaya China di Kuba adalah bagian dari upaya global Beijing untuk memperluas kehadirannya di luar negeri, dan bahwa tindakan AS untuk mengatasi hal ini sejak Presiden Joe Biden berkuasa pada Januari 2021 telah membuahkan hasil, tanpa merinci apa hasil tersebut.

"Para ahli kami menilai, upaya diplomatik kami telah memperlambat upaya RRT ini," ujar Menlu Blinken merujuk pada Republik Rakyat Tiongkok, melansir Reuters 13 Juni.

China sendiri pada Hari Senin membantah mereka berencana menggunakan Kuba sebagai pangkalan mata-mata.

Lebih lanjut, Menlu Blinken mengatakan pemerintahan mantan Presiden Donald Trump mengetahui adanya peningkatan fasilitas pengumpulan intelijen oleh Tiongkok di Kuba pada tahun 2019. Namun, upaya untuk mengatasi hal ini "tidak membuat kemajuan yang cukup".

Para pejabat Pemerintahan Presiden Biden telah diberi pengarahan tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh Tiongkok untuk "memperluas logistik luar negeri, pangkalan dan infrastruktur pengumpulan, untuk memungkinkan mereka memproyeksikan dan mempertahankan kekuatan militer pada jarak yang lebih jauh," terang Menlu Blinken.

Presiden Biden menginstruksikan timnya untuk melakukan pendekatan yang lebih langsung, yang mencakup melibatkan pemerintah yang sedang mempertimbangkan untuk menjadi tuan rumah pangkalan Tiongkok dan bertukar informasi dengan mereka, kata Menlu Blinken.

"Kami telah melaksanakan pendekatan itu dengan tenang, hati-hati - tetapi, menurut penilaian kami, dengan hasil - sejak saat itu. Saya tidak bisa menjelaskan setiap langkah yang telah kami ambil, tetapi strategi itu dimulai dengan diplomasi," tandas Menlu Blinken.