Bagikan:

JAKARTA - Memori hari ini, sembilan tahun yang lalu, 14 September 2014, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK) meresmikan Taman Film Bandung. Kehadiran taman itu dianggap mampu membuat indeks kebahagiaan warga Bandung meningkat.

Sebelumnya, RK kerap menebar janji membuat Bandung sebagai kota taman. Ragam konsep taman tematik disiapkannya. Semuanya karena RK ingin supaya warga Bandung hidup sehat dan bahagia. Pun taman dianggap bisa jadi obat stres ampuh bagi warga Bandung.

Perkara jalan hidup seseorang tiada yang tahu. Hari ini arsitek, esoknya masuk dunia politik. Itulah yang terjadi dalam laku hidup pria bernama lengkap Mochamad Ridwan Kamil. RK percaya diri bahwa ia mampu bersinar dalam dunia politik.

Pucuk dicinta ulam tiba. Harapan itu sampai ke telinga Prabowo Subianto. Petinggi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama Partai keadilan Sejahtera (PKS) merestui RK dan Oded Muhammad Danial ikut Pilkada Bandung 2013.

Gerindra dan PKS mendukung RK bukan tanpa alasan. Sosok RK dianggap mampu membawa perubahan bagi Bandung. Pun kapasitas RK sebagai arsitek dibutuhkan untuk menata Bandung jadi lebih baik. Kepercayaan itu buat RK percaya diri.

Walikota Bandung, Ridwan Kamil meresmikan Taman Film Bandung, Jawa Barat, Minggu (14/9). (Antara/Agus Bebeng).

Ia kemudian menebarkan banyak janji dalam kampanyenya. Ia berjanji kalau terpilih akan mengubah Bandung jadi kota taman. Ruang terbuka itu dianggapnya jadi bagian penting untuk tumbuh kembang Kota Bandung.

Semuanya karena ruang publik yang ada di Bandung terbatas. Kondisi itu banyak membuat warga Bandung stres. RK pun berinsiatif untuk meningkat indeks kebahagiaan warga Bandung. Ia ingin ruang banyak taman tematik dengan fasilitas bejibun, gratis pula. Hasilnya gemilang. Janji itu jadi salah satu ajian yang membuat RK terpilih sebagai Wali Kota Bandung dalam masa bakti 2013-2018.

“Agar warga dan Kota Bandung punya ciri sehat, dia berniat menjadikan Bandung sebagai kota taman. Sejumlah taman akan dibuat secara tematik, misalnya Taman Olahraga di kolong jalan layang Pasteur-Surapati (Pasupati), Taman Zikir.”

“Taman Patung, dan Taman Lansia Gaul di Taman Maluku. Akan ada listrik untuk musik dan senam. Masalah warga Bandung, kata Ridwan, di antaranya, terdapat ribuan orang miskin dan 600 ribu orang stres. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, stres ini merupakan hasil kombinasi kemiskinan dan kesemrawutan kota. RK ingin indeks kebahagiaan orang Bandung tinggi,” ujar Anwar Siswadi dalam laporannya di Koran Tempo berjudul Ridwan Janji Ubah Bandung Jadi Kota Taman (2013).

Kepempinan RK sebagai Wali Kota Bandung yang baru dijawab dengan gebrakan. Segala macam janji kampanyenya coba diwujudkan. Satu demi satu. Ada yang berhasil, ada pula yang masih berjalan. Pun janji RK untuk membangun banyak taman mulai diwujudkan.

Pembangunan Taman Film Bandung, salah satunya. Pembangunan taman tematik itu dikebut. Akhirnya, RK meresmikan Taman Film Bandung pada 14 September 2014. Karenanya, warga Bandung jadi punya taman baru sebagai salah satu opsi menikmati hiburan gratis di Bandung.

“Taman Film Bandung merupakan taman yang dibangun khusus untuk warga Bandung menonton film. Siapa pun dari beragam kasta sosial, ras, etnis, agama, dan orientasi politik bisa menonton di sini tanpa dipungut bayaran.”

“Taman yang diresmikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada 14 September 2014 ini memiliki luas 1.300 meter persegi dan berkapasitas 500 orang penonton. Sebagai yang pertama di Indonesia, taman ini dilengkapi teknologi videotron raksasa berukuran 4x8 meter, dilengkapi sound system yang didukung daya listrik 33.000 watt. Terkadang Taman Film ini digunakan untuk menonton pertandingan sepak bola, olahraga favorit warga Bandung,” terang Anton Kurnia dalam buku Dalam Bayangan Bendera Merah (2017).