JAKARTA – Memori hari ini, tujuh tahun yang lalu, 16 Maret 2017, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK) berjanji akan segera membangun Light Rail Transit (LRT) berbiaya murah. Janji itu diungkapnya untuk menjawab keinginan warga Bandung memiliki transportasi massal yang modern.
Sebelumnya, RK pernah dianggap pembawa harapan bagi segenap warga Bandung. Semua itu karena RK ingin meningkatkan hajat hidup warga setempat. Suatu inisiasi yang mampu membawa RK jadi Wali Kota Bandung era 2013-2018.
Narasi arsitek masuk dunia politik bukan barang baru. Banyak di antaranya mampu menunjukkan kapasitasnya dalam hal tata kota. Sekalipun tak sedikit juga yang kurang mujur. Aristek, Ridwan Kamil pun tak ingin ketinggalan ‘kereta’ memilih karier baru di dunia politik.
Ia ingin membuktikan kapasitasnya sebagai arsitek. Keyakinan RK kian kuat kala Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merestui niatannya ikut Pilkada Bandung 2013.
RK pun dipasangkan dengan Oded Muhammad Danial. Pemilihan RK-Odet bukan tanpa alasan. Keduanya dianggap mampu membawa perubahan bagi Bandung. Janji-janji politik pun ditebar di seantero bandung.
Janji itu meliputi niatan keduanya membuat Bandung bak kota yang menyenangkan. Ia ingin menjadikan Bandung Kota Taman dengan tranportasi massal yang modern. Sebuah inisiasi yang diharapkan dapat meningkatkan hajat hidup warga Bandung.
Pucuk di cinta ulam tiba. Warga Bandung melihat RK bak sosok pembawa perubahan. Asumsi itu dibuktikan dengan kemenangan RK-Oded dalam Pilkada Bandung 2013. Kemenangan itu membuat RK-Oded terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung dalam masa bakti 2013-2018.
“Agar warga dan Kota Bandung punya ciri sehat, dia berniat menjadikan Bandung sebagai kota taman. Sejumlah taman akan dibuat secara tematik, misalnya Taman Olahraga di kolong jalan layang Pasteur-Surapati (Pasupati), Taman Zikir.”
“Taman Patung, dan Taman Lansia Gaul di Taman Maluku. Akan ada listrik untuk musik dan senam. Masalah warga Bandung, kata Ridwan, di antaranya, terdapat ribuan orang miskin dan 600 ribu orang stres. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, stres ini merupakan hasil kombinasi kemiskinan dan kesemrawutan kota. RK ingin indeks kebahagiaan orang Bandung tinggi,” ujar Anwar Siswadi dalam laporannya di Koran Tempo berjudul Ridwan Janji Ubah Bandung Jadi Kota Taman (2013).
Janji RK untuk membangun banyak taman mulai diwujudkan. RK pun berniat untuk mewujudkan janji lainnya: menghadirkan transportasi massal modern. Janji itu kembali diucapkan pada 16 Maret 2017. Tak tanggung-tanggung, RK menjanjikan warga Bandung pembangunan LRT yang berbiaya murah.
BACA JUGA:
RK mengunggap dirinya sudah mendapat restu pemerintah pusat. Bahkan, ia sudah rapat dengan Kementerian Keuangan dan kementerian Perhubungan. Ia merencanakan peletakan batu pertama LRT untuk dua koridor akan berlangsung pada tahun 2017.
Namun, harapan tinggal harapan. Upaya menghadirkan LRT hanya indah ditataran janji belaka. Pelaksanaan dari kata-kata bak sulit terwujud. Pun hingga kini warga Bandung belum sama sekali mencicipi transportasi massal modern yang dijanjikan.
"Kemungkinkan teknologinya akan saya samakan dengan menggunakan teknologi anak bangsa yaitu Metro kapsul. Karena akhirnya ditemukan LRT yang paling murah. LRT pada umumnya itu harganya Rp400-500 miliar per kilometer. Ini karena muatan lokalnya 95 persen itu hanya Rp150 miliar per kilometer, jadi 30 persen lebih murah dari harga normalnya," kata RK sebagaimana dikutip laman Kompas.com, 16 Maret 2017.