Kelakar Megawati Soal Postur Jokowi dalam Memori Hari Ini, 13 April 2014
Jokowi bersama Megawati dan Jusuf Kalla saat peluncuran buku The Brave Lady di Jakarta pada 23 Januari 2019. (Twitter/@Jokowi)

Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, sembilan tahun yang lalu, 13 April 2014, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri sedih melihat kondisi fisik Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Ia menyebut dirinya malu jika Jokowi terlalu kurus.

Jokowi dimintanya banyak makan. Narasi itu diucapkan Megawati kala menghadiri pembentukan Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GANTI) di Muara Angke, Jakarta Utara. Sebelumnya, hubungan antara Megawati dan Jokowi terlampau dekat. Megawati bak seorang guru politik.

Kehadiran Joko Widodo dalam peta politik Indonesia tak terjadi begitu saja. Ia telah menjelma sebagai kader potensial PDIP sejak jadi Wali Kota Solo. Alias Jokowi adalah seorang politikus yang besar dari rahim partai berlambang banteng.

Narasi itu diamini oleh Megawati Soekarnoputri. Ia mampu melihat potensi yang dimiliki Jokowi. Kala itu, ia melihat Jakarta memang membutuhkan pemimpin yang memiliki kapasitas mempuni dalam urusan tata kota. Megawati lalu memberi restu Jokowi untuk menjajal kontestasi politik Pilgub DKI Jakarta.

Jokowi pun didampingi oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Duet itu nyatanya mampu bersinar. Mayoritas warga Jakarta memilih keduanya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI Jakarta periode 2012-2017.

Jokowi menjamu Megawati Soekarnoputri makan siang di Istana Merdeka pada Senin 21 November 2016. (Antara/Setpres)

Hasilnya gemilang. Jakarta banyak berbenah. Jokowi menerima segala macam masukan dalam memimpin Jakarta. Aksinya blusukan sana sini jadi buktinya. Ia kerap terjun langsung melihat kondisi warga Jakarta. Segala macam masalah yang ditemukannya saat blusukan jadi bekal Jokowi untuk membuat kebijakan yang memihak kepada rakyat. Megawati pun mengaku salut dengan hal itu.

“Apalagi hubungan dan kedekatan Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri. Tanpa Megawati, Jokowi barangkali akan kesulitan memahami bahwa dinamika politik Indonesia hari ini merupakan proses yang sangat panjang. Megawati adalah sosok yang melewati prosès dan dinamika tersebut sejak kemunculannya di panggung politik pada awal 1990-an,” ungkap Darmawan Prasodjo dalam buku Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia (2021).

Megawati pun memuji aktifnya Jokowi memikirkan nasib warga Jakarta. Apalagi Jokowi kerap melakukan blusukan dari kampung ke kampung. Namun, Megawati merasa Jokowi harus sering makan banyak. Sekalipun Jokowi tak jago makan.

Megawati kemudian mengomentari kondisi fisik Jokowi yang melulu memikirkan rakyat pada acara pembentuntukan GANTI di Muara Angke, Jakarta Utama pada 13 April 2014. Megawati menyebut dirinya malu punya gubernur kurus. Ia ingin melihat Jokowi tumbuh gemuk.

Momentum kebersamaan Jokowi dan mentor politiknya, Megawati Soekarnoputri. (Twitter/@kspgoid)

“Jokowi sebenarnya tidak jago makan. Dia kuat menahan lapar meskipun berjam-jam bekerja. Wajar jika tubuhnya kurus. Megawati pun menyebut Jokowi Si Kerempeng. Megawati berkali-kali berpesan kepada Jokowi agar banyak makan sehingga gemuk.”

" Megawati berucap malu saya punya gubernur kok kurus. Pak Jokowi semakin hari semakin kurus. Narasi itu diungkap Megawati saat memberikan sambutan pembentukan Gerakan Nelayan Tani Indonesia di Muara Angke, Jakarta Utara, 13 April 2014. Tak ingin Jokowi makin kurus, Megawati pun sering mengundang Jokowi makan-makan,” terang Bimo Nugroho dalam buku Indonesia memilih Jokowi (2014).