Bagikan:

JAKARTA - Hidup sebagai istri seorang prajurit tak mudah. Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) pernah merasakannya. Macam-macam cobaan hidup dalam pernikahannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu dilewati. Dari urusan gaji kecil hingga pindah ke daerah konflik.

Semuanya dilalui Ani dengan penuh suka cita sampai SBY jadi Presiden Indonesia. Pengorbanan itu membuat SBY terharu. SBY pun mendirikan klub bola voli untuk mengenang istrinya: Ani Yudhoyono. LaVani, namanya.

Tiada sosok panutan yang mengisi ruang besar dalam hidup Ani selain ibunya, Sunarti Sri Hadiyah. Tindak-tanduk ibunya sebagai istri Sarwo Edhie Wibowo yang seorang prajurit jadi bekal berharga. Kesaharian ibunya mengurus rumah tangga begitu mengispirasi Ani.

Ani Yudhoyono pun diajarkan ibunya untuk mencintai rumah. Pesan ibunya sangat jelas. Setinggi apapun kaum wanita, rumah adalah sesuatu yang harus disentuh. Tidak boleh tidak. Pun wanita harus andal dalam urusan manajerial rumah tangga.

Kemampuan mengelola uang dianggap paling panting. Apalagi mendedikasikan hidup sebagai istri prajurit sudah tentu bersentuhan dengan hidup pas-pasan. Kondisi itu harus dihadapi dan tak banyak mengeluh.

Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono bersama keluarga dan segenap pengurus ikut menonton pertandingan LaVani). (Facebook Lavani Forever)

Bekal itulah yang kemudian diadopsi Ani ketika menikah dengan SBY pada 1976. Ia memahami risiko hidup sebagai istri seorang prajurit. Ia selalu siap sedia menerima kelebihan dan kekurangan suaminya. Pun ia siap untuk pindah kapan saja, sewaktu suaminya pindah tugas.

Segala macam cobaan hidup itu dijalani Ani Yudhoyono dengan suka cita. Kesetian itu membuahkan hasil. SBY mampu menaiki tangga kariernya di militer sampai menjadi seorang jenderal hingga menteri. Bahkan, kemudian SBY mampu menjadi orang nomor satu Indonesia. Dua periode pula. Periode pertama 2004-2009 dan periode kedua 2009-2014.

“Ketika saya mengarungi bahtera rumah tangga dengan SBY, saya hirup hawa dan seni kehidupan yang sama. saya larut dalam perjalanan tugas-tugas SBY dan mempraktikkan rumus kekuatan ibu. Saya mengikutinya kemana pun ia ditugaskan. Saya didik diri saya untuk tidak banyak mengeluh. Sebab, setiap keluhan saya adalah beban untuk SBY dalam menjalankan tugasnya.”

“Resiko jadi istri tentara, tak perlu dipertanyakan lagi. Kami pernah tinggal di tangsi, hidup darurat di Bali, bermukim lama di Dili dalam keadaan tak aman, hijrah ke Amerika, dan ke tempat-tempat lainnya. dalam banyak hal, secara alamiah, para istri prajurit telah dididik untuk tidak menuntut, tapi beradaptasi. Tidak mengeluh, tapi memahami, tidak menyerah, tapi memperkuat diri,” ungkap Ani Yudhoyono dalam buku Ani Yudhoyono: 10 Tahun Perjalanan Hati (2018).

Bukti Cinta SBY: LaVani

Kesetiaan keduanya abadi. Sebab, ajal saja yang mampu memisahkan SBY dan Ani. SBY dengan setia mendampingi Ani hingga ajal menjemputnya pada 1 Juni 2019. Istri yang dicintainya itu karena penyakit yang dideritanya –kanker darah-- di National University Hospital (NUH), Singapura.

Kehidupan SBY dan keluarga terguncang hebat. SBY kehilangan sosok sahabat, motivator, dan juga istrinya. SBY pun memberikan ruang yang besar untuk kesedihannya. Kemudian, ia bangkit kembali secara perlahan-lahan.

Ia pun mengakui Ani memiliki jasa besar dalam setiap perjalanan hidupnya. SBY kerap memujinya dalam tiap kesempatan. Puncaknya, SBY ingin memberikan sebuah penghargaan besar bagi Ani Yudhoyono. Ia mendirikan sebuah klub bola voli profesional. LaVani, namanya.

LaVani didirikan SBY pada 1 Desember 2019. Nama itu dipilih SBY sebesar-besarnya untuk mengenang dan mengekspresikan kecintaannya kepada Ani: Love Ani atau cinta Ani. Kehadiran LaVani pun membantu merebut hati pecinta bola voli Indonesia.

Momen kebersamaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono pada 2012. (Wikimedia Commons)

Klub yang masih seumur jagung dan dihuni talenta nasional itu dapat bersaing dengan klub voli besar, macam Jakarta Bhayangkara Presisi hingga Jakarta BNI 46. Puncaknya LaVani mampu menjelma sebagai juara back to back Proliga pada 2022 dan 2023. Suatu pencapaian yang luar biasa untuk LaVani.

“Pada tanggal 1 Desember 2019, saya dan teman-teman mendirikan klub bola voli yang selanjutnya diberi nama LaVani. Nama ini, yang berlafalkan ‘Love Ani’ atau ‘Sayang Ani’ adalah untuk mengenang dan mengekspresikan cinta abadi kepada istri tercinta Ani Yudhoyono, yang telah berpulang ke rahmatullah pada tanggal 1 Juni 2019.”

“Mayoritas atlet LaVani saat ini adalah para siswa SMA. Mereka berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Riau. Pelatihan dan pembinaan dipusatkan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Semoga LaVani dapat terus berkembang dan dapat memperkuat olahraga bola voli nasional kita,” terang SBY dalam Kanal Youtubenya kala memperkenalkan theme song LaVani Forever, 21 Juni 2020.