Mantan Presiden SBY Geram Masa Pemerintahannya Kerap Jadi Kambing Hitam dalam Memori Hari Ini, 18 Februari 2016
Perjumpaan antara Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kamis, 9 Maret 2017. (Twitter/@Sbyudhoyono)

Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, tujuh tahun yang lalu, 18 Februari 2016, Mantan Presiden Susilo Bambang Yudyohono (SBY) geram masa pemerintahannya yang lalu kerap jadi kambing hitam era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kegeraman itu karena Segala macam kekacauan politik yang terjadi dianggap ‘warisan’ dari SBY.

Kekesalan itu kemudian di utarakan SBY dalam akun Twitternya @Sbyudhoyono. Sebelumnya, SBY sering menanggapi penyataan Jokowi dan bawahannya terkait warisan politik SBY. Dari urusan utang hingga kekacauan politik.

Perjalanan SBY sebagai Presiden Indonesia yang menjabat selama 10 tahun penuh liku. Pemerintahannya tak berjalan mulus-mulus saja. Ada kelebihan dan ada kekurangan. Namun, kekurangan itu kerap diungkit pemerintahan setelahnya.

Presiden Jokowi dan bawahannya kerap menyalahkan kekacauan politik yang terjadi adalah warisan dari era pemerintahan SBY (2004-2014). Padahal, SBY menyebut setiap pemerintahan memiliki tantangan dan masalah masing-masing. Kalaupun ada yang kurang, maka tugas pemerintah adalah segera memperbaikinya ketimbang sibuk menyalahkan.

Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Twitter/@Sbyudhoyono)

Peringatan SBY pun tak diindahkan. Apalagi Presiden Jokowi sendiri pernah menyebut Indonesia era SBY sebagai pasien Dana Moneter Internasional, IMF. SBY pun berang bukan main. Ia menyampaikan fakta bahwa utang Indonesia kepada IMF sudah lama lunas.

Ia memilih angkat bicara di mana-mana. Ia tak ingin pernyataan Presiden Jokowi berujung fitnah. Sebab, SBY selaku Presiden Indonesia sudah melunasi utang IMF pada 2006. Alias di masa SBY Indonesia sudah terbebas dari daftar pasien IMF.

“Saya terpaksa menanggapi dan mengoreksi pernyataan Presiden Jokowi menyangkut utang Indonesia ke IMF. Kemarin, tanggal 27 April 2015, harian Rakyat Merdeka memuat pernyataan Pak Jokowi yang intinya adalah Indonesia masih pinjam uang sama IMF. Berarti kita masih punya utang kepada IMF. Maaf, demi tegaknya kebenaran, saya harus mengatakan bahwa seluruh utang Indonesia kepada IMF sudah kita lunasi pada tahun 2006 yang lalu.”

“Keseluruhan utang Indonesia terhadap IMF adalah 9,1 miliar dolar AS, jika dengan nilai tukar sekarang setara dengan Rp117 triliun, dan pembayaran terakhirnya kita lunasi pada tahun 2006, atau empat tahun lebih cepat dari jadwal yang ada. Sejak itu kita tidak lagi jadi pasien IMF,” SBY dalam akun Facebooknya, 28 April 2015.

Setahun setelahnya, pemerintahan Jokowi masih menyalahkan segala macam kebijakan yang hadir di era SBY. Pemerintahan SBY kerap dijadikan kambing hitam dalam setiap kekacauan politik pada era Jokowi. Oleh sebab itu, pembangunan jadi terlambat.

Kritikan itu membuat SBY kembali menanggapi. Kali ini SBY menuliskan kegeramannya via akun Twitter @SBYudhoyono pada 18 Februari 2016. Ia meminta Jokowi dan bawahannya untuk secara jantan menyalahkan pemerintahannya. Ia meminta semua kritikan langsung di utarakan kepada dirinya yang menjabat Presiden Indonesia dari 2004-2014.

"Alamatkan saja kepada saya. Saya pemimpin, dan saya bertanggung jawab. Bagi teman-teman yang dilukai hatinya dan para konstituen saya, tetaplah sabar. Mari beri kesempatan pemerintah untuk bikin negara kita hebat," tulisnya mengakhiri curahan hati via akun Twitter @Sbyudhoyono, 18 Februari 2016.