Jejak Park Hang Seo di Sepak Bola Vietnam: Dulu Belajar dari Guus Hiddink, Kini Dipuja Bak Selebritas
Gaya pelatih timnas Vietnam, Park Hang Seo yang selalu bersemangat dan meledak-ledak di lapangan. (the-afc.com)

Bagikan:

JAKARTA - Dunia kepelatihan bukan barang baru bagi Park Hang Seo. Ia pernah menjabat sebagai salah satu asisten pelatih Korea Selatan (Korsel) yang membantu Guus Hiddink. Ia pun banyak belajar dari pelatih kawakan yang mengubah Korsel menjadi ‘kuda hitam’ pada Piala Dunia 2002.

Ilmu itu diadopsi Park Hang Seo kala menukangi Vietnam. Timnas berjuluk The Golden Star dibawanya meraih prestasi mentereng. Dari peringkat empat Asian Games 2018 hingga Juara Piala AFF 2018. Prestasi itu membuatnya dipuja bak selebritas.

Sosok Park Hang Seo tak dapat dipisahkan dengan dunia sepak bola. Baginya, sepak bola laksana kehidupan itu sendiri. Ia bahkan membuktikannya dengan tercatat aktif sebagai pemain dan pelatih. Karier kepelatihan pertamanya dimulai pada 1989.

Ia menjadi pelatih fisik dari klub yang pernah ia bela semasa jadi pemain pada 1984-1988, Lucky Goldstar (kini: FC Seoul). Langkah Park Hang Seo mulai melejit ketika ia menjabat sebagai asisten pelatih yang membantu Guus Hiddink menukangi Korsel dalam persiapan Piala Dunia 2002 di Korsel dan Jepang.

Park Hang Seo dalam sebuah sesi latihan bersama timnas sepak bola Vietnam. (VFF)

Kesempatan itu tak disia-siakan olehnya. Ia belajar banyak dari Guus Hiddink meramu skuad Ksatria Taegeuk. Dari mendalami karakter pemain hingga olah strategi. Pun kerja samanya dengan Guus Hiddink membuahkan keberhasilan. Laju Korsel dalam Piala Dunia 2002 memukau banyak mata.

Korsel jadi tim pertama Asia yang mampu melaju hingga babak semifinal. Keberhasilan itu membuat segenap skuad hingga pelatih dielu-elukan laksana pahlawan. Karier Park Hang Seo pun menanjak. Tawaran mengisi dunia kepelatihan K League (Liga Korea) berdatangan. Ia pun tercatat sebagai pelatih utama dari ragam klub. Dari Gyeongnam (2005-2007) hingga Changwon FC (2016/2017).

“Dalam banyak hal, timnas Korsel masih belum maksimal dalam banyak hal sejak piala dunia 1998. Empunya timnas telah menguji ragam pemain melalui pelatihan dan pertandingan untuk membangun squad. Semua itu karena rentetan hasil buruk dalam ragam kompetisi.”

“Berutung kontrak Hiddink berlanjut hingga 2002. Artinya, timnas Korsel akan bersaing di Piala Dunia 2002 di bawah kepemimpinannya. Baru-baru ini komite teknis Korsel telah memanggil pemain untuk berlatih di kamp pelatihan. Guus Hiddink dibantu oleh asisten pelatih untuk latihan menyerang dan bertahan - Pim Verbeek. Park Hang Seo, dan Jung Hae Sung - dan juga pelatih penjaga gawang Kim Hyun Lae,” ungkap Wolfram Manzenreiter dan John Horne dalam buku Japan, Korea and the 2002 World Cup (2013).

Bersinar di Vietnam

Park Hang Seo merasa karier kepelatihannya di Korsel telah cukup. Modalnya melatih timnas dan klub Korsel dianggapnya jadi bekal berharga. Itulah mengapa ketika dirinya lagsung setuju ketika mendapatkan tawaran melatih dari Federasi Sepak bola Vietnam, VFF.

Boleh jadi Park Hang Seo awalnya terkejut. Apalagi level Vietnam di mata sepak bola Asia tak terlalu mentereng. Namun, Park Hang Seo mencoba menantang diri. Lebih lagi, mimpi melatih di luar negeri sudah tak tertahan. Park Hang Seo pun mengambil kesempatan itu pada 2017.

Nyatanya, Park Hang Seo mampu membawa angin segar bagi sepak bola Vietnam. Kapasitasnya teruji ketika mampu membawa Vietnam menjadi juara kedua pada penyelenggaraan Piala Asia U-23 pada 2018. Pencapaian itu semakin menambah semangatnya dalam melatih. Pucuk dicinta ulam tiba, timnas Vietnam mampu tampil memukau pada hajatan Asian Games 2018.

Timnas racikan Park Hang Seo mampu melaju hingga babak semifinal. Rakyat Vietnam pun bangga bukan main. Sekalipun langkah Vietnam harus kandas di tangan Uni Emirat Arab dalam perebutan medali perunggu.

Di bawah arahan Park Hang Seo sebagai pelatih, timnas sepak bola Vietnam mengalami perkembangan pesat. (Instagram/@bongdavn)

Di tahun yang sama, Park Hang Seo juga membuktikan bahwa Vietnam mampu menjadi raja sepak bola Asia Tenggara dengan menjadi juara Piala AFF 2018. Satu tahun setelahnya, Vietnam kembali membuktikan kehebatannya di Asia Tenggara dengan mampu meraih media emas pada hajatan SEA Games 2019.

Sederet prestasi itu jadi bukti dari kegeniusan Park Hang Seo. Ia pun dipuja-puja bak selebritas oleh rakyat Vietnam di penjuru negeri. Pun Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, ikut memberikan apresiasi dengan menganugrahi Third-Class Labor Medal atas jasa Park Hang Seo memajukan sepak bola Vietnam.

“Aku tahu namanya karena pelatih asal Korea itu telah menjadi selebritas dengan prestasinya di Vietnam. Dia adalah kepala pelatih tim sepakbola nasional vietnam, yang telah mencapai hasil luar biasa dalam beberapa hajatan sepak bola Asia. Karenanya saya mengadakan wawancara terbuka kepada penduduk Vietnam, saya dapat menanyakan kepada para pewawancara mengenai praktik media mereka yang berhubungan dengan tim sepak bola nasional Vietnam.”

“Mereka selalu melakukan yang terbaik untuk menonton pertandingan timnas sambil menjaga informasi tentang tim dengan mengakses berbagai saluran informasi di seluruh perbatasan. Mereka, misalnya, mencari informasi di Facebook yang berhubungan dengan Vietnam, apalagi mereka juga lebih sering mengunjungi situs-situs berita Vietnam daripada sebelumnya,” terang Tae Sik Kim dalam buku Digital Peripheries (2020).