JAKARTA – Sejarah hari ini, tiga tahun yang lalu, 25 November 2019, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penghargaan kepada mantan Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri. Anak dari Soekarno itu dianggap berjasa sebagai Tokoh Pelopor Penguatan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Penghargaan itu diberikan kepada Megawati di Auditorium BMKG, Jakarta. Sebelumnya, Megawati dikenang sebagai sosok yang berjasa besar bagi tumbuh kembang BMKG. Ia jadi tokoh nasional yang mampu memodernisasi BMKG.
Tak sedikit yang meragukan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri sebagai orang nomor satu Indonesia. Apalagi seorang wanita pula. Namun, Megawati membungkam banyak pihak dengan kepemimpinannya.
Ia mampu dengan cepat membawa situasi Indonesia lagi terpuruk akibat krisis moneter 1998. Karenanya, ia melakukan banyak gebrakan. Ia pun mengangkat banyak elite politik dengan kinerja yang teruji. Menteri-menterinya dipilih secara selektif. Alias, mereka yang memiliki kemampuan mempuni yang diangkat.
Selebihnya, Megawati tak menutup telinga dengan masukan yang ada. Insting itu didapatkan Megawati dari Bung Karno yang notabene ayahnya sendiri. Kepekaan Megawati pun terasah. Salah satunya dengan keberanian Megawati memodernisasi BMKG.
Dulu, BMKG berada di bawah Subdirektorat Kementerian Perhubungan. Megawati coba mendobraknya. Ia mengeluarkan dua buah Keputusan Presiden (Kepres): Kepres nomor 46 dan nomor 48 tahun 2002. Kepres itu menjadi tonggak sejarah penting bagi BMKG. Sebab, BMKG diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen.
“Pertama, bahwa Badan Meteorologi dan Geofisika mempunyai peranan yang strategis dalam menunjang kegiatan pemerintahan dan pembangunan sehingga perlu diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen.”
“Kedua, bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, maka dipandang perlu menyempurnakan Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2002,” tertulis dalam Kepres nomor 48 tahun 2002.
Kepres itu membawa perubahan besar bagi BMKG. Sebab, selama di bawah Kementerian Perhubungan, BMKG mengalami keterbatasan hak dan wewenang. Utamanya untuk melakukan prediksi dan memberikan informasi kepada masyarakat.
BACA JUGA:
Sebagai apresiasi, 17 tahun setelahnya, Megawati diberikan penghargaan oleh BMKG. Lembaga itu menetapkan Megawati sebagai Tokoh Pelopor Penguatan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada 25 November 2019.
"Saya sendiri sebetulnya berpikir, kami itu ditugaskan oleh Gus Dur pada waktu itu. Memang keputusannya dibuat ketika saya menjadi Presiden, tapi sebenarnya penugasannya itu ketika saya sebagai Wapres.”
“Saat itu saya banyak ditugaskan oleh Presiden, antara lain menangani masalah BPPN serta kebencanaan. Ketika saya buka urusan bencana, saya kaget, kenapa kok adanya di Kementerian Perhubungan ya?" ujar Megawati berkisah, dikutip laman BMKG.