JAKARTA - Hari ini, dua tahun lalu, 22 Oktober 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Teluk Kendari. Jembatan itu dibangun untuk mengembangkan kawasan Konawe dan Pelabuhan Bungkutoko, Sulawesi Tenggara. Tujuan pembangunan supaya pertumbuhan ekonomi meningkat.
Apalagi Jokowi memastikan kehadiran Jembatan Teluk Kendari dapat memberikan dampak positif kepada industri lainnya. Dari industri pertanian hingga perkebunan. Karenanya, biaya Rp804 miliar akan sebanding dengan manfaat yang dirasakan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur adalah ajian Presiden Jokowi dalam memimpin Indonesia. Ia membangun apa saja. Dari bandara hingga jembatan. Semuanya untuk menaikkan taraf hidup masyarakat rakyat Indonesia. Kesaksian Jokowi disaksikan oleh segenap jajaran kementerian dan pejabat setempat.
Hal itu akan berpengaruh kepada berputarnya roda ekonomi pada sebuah wilayah. Alias semua sektor akan merasakan dampaknya. Antara lain sektor usaha transportasi, pertanian, perkebunan, hingga UMKM.
Itulah yang kemudian ada dalam benak Jokowi ketika meresmikan Jembatan Teluk Kendari pada 22 Oktober 2020. Jembatan yang dibangun selama lima tahun dengan total biaya Rp804 miliar dianggap akan membawa harapan baru. Kehadiran Jembatan Teluk Kendari digadang-gadang penuh manfaat.
Jarak tempuh yang semakin singkat jadi yang utama. Warga Kota Lama yang ingin berpergian ke Kecamatan Poasia tak lagi harus memutari teluk sejauh 20 KM. Sebab, dengan jembatan baru itu waktu yang ditempuh hanya lima menit saja.
“Bagi masyarakat Kota Lama yang bepergian ke Kecamatan Poasia yang biasanya menyeberangi Teluk Kendari menggunakan feri dan memutari teluk sejauh 20 kilometer dengan waktu tempuh 30-40 menit, sekarang hanya perlu waktu 5 menit. Kelancaran konektivitas dan akses ini akan membuat mobilitas barang, mobilitas jasa, mobilitas manusia akan menjadi semakin efisien.”
“Dengan demikian daya saing akan semakin meningkat, sehingga Sulawesi Tenggara khususnya Kota Kendari menjadi semakin menarik untuk pengembangan usaha-usaha baru. Jembatan ini dibangun untuk mendukung pengembangan kawasan Konawe dan Pelabuhan Bungkutoko yang akan dikembangkan sebagai kawasan industri Kendari New Port dan kawasan-kawasan permukiman baru sehingga memunculkan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi yang baru di Kendari dan di Provinsi Sulawesi Tenggara,” ungkap Jokowi sebagaimana dikutip laman Sekretariat Kabinet.
Kehadiran Jembatan Teluk Kendari tak melulu hanya perihal jarak tempuh yang singkat. Jokowi yakin kehadiran jembatan itu dapat menghadirkan keuntungan melimpah bagi segala macam sektor bisnis yang ada di sekitarnya.
Artinya, pertumbuhan ekonomi adalah hal yang paling ditunggu dari kehadiran Jembatan Teluk Kendari. Bahasa mudahnya, lapangan kerja dapat banyak bermunculan sehingga jembatan itu dapat membawa nilai lebih bagi warga Kendari. Apalagi Jembatan Teluk Kendari dapat menjelma sebagai ikon baru Kota Kendari.
“Saya lihat jembatan ini tidak hanya besar manfaatnya, tapi juga menarik dari sisi arsitekturnya. Mempercantik lanskap Kota Kendari, menjadi ikon baru, dan menjadi kebanggaan masyarakat Kota Kendari, dan tentu saja membuat Kota Kendari lebih dikenal karena memiliki landmark yang baru.”
“Saya mendapat laporan bahwa kawasan di sekitar jembatan ini juga akan ditata, dilengkapi dengan ruang terbuka publik seperti lapangan olahraga, area parkir, dan street cinema sebagai bagian dari pengembangan kawasan kota lama. Dan saya yakin ini akan meningkatkan daya tarik dari Jembatan Teluk Kendari ini,” lanjut Jokowi.