Bagikan:

JAKARTA - Hari ini, tiga tahun yang lalu, 11 September 2019, Mantan Presiden Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia di Sakit Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Jakarta Pusat. Ia meninggal dunia dalam usia 83 tahun.

Sebelumnya Habibie dikabarkan jatuh sakit karena faktor usia dan komplikasi kesehatan. Kepergiannya pun membawa kedukaan yang mendalam bagi segenap bangsa Indonesia. Ucapan dan doa belasungkawa pun berdatangan. Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pun tak ketinggalan.

Bak menemukan mutiara di lautan yang dalam. Begitulah Pemerintah Orde Baru (Orba) menemukan Habibie. Prestasi Habibie justru ditemukan oleh Presiden Filipina, Ferdinand Marcos (1965-1986). Baru kemudian Indonesia merasa kebakaran jenggot.

Soeharto cepat-cepat mengutus orang kepercayaannya, Ibnu Sutowo untuk memulangkan Habibie ke Indonesia. Ajian itu berhasil. Habibie kemudian menjadi Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) terbaik yang dimiliki Indonesia. Kemudian, ia menjadi orang nomor satu Indonesia menggantikan Soeharto.

Presiden Jokowi saat menjenguk B.J. Habibie di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. (Twitter/@jokowi)

Habibie pun jadi orang yang paling diidolakan oleh anak-anak Indonesia pada zamannya. Tak salah jika musisi Indonesia, Iwan Fals bersenandung: bikin otak orang seperti otak Habibie. Sebuah frasa yang mengungkap kepintaran Habibie. Namun, narasi itu tak lagi terdengar. Apalagi ketika usia Habibie mencapai 83 tahun pada 2019.

Jiwanya masih kuat, tetapi raganya mulai lemah. Faktor usia dan komplikasi kesehatan jadi penyebabnya. Puncaknya, berita duka diterima oleh segenap rakyat Indonesia. Habibie meninggal dunia pada 11 September 2019.

"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Bapak BJ Habibie telah meninggal karena faktor usia dan komplikasi kesehatan. Tim dokter sudah melakukan yang terbaik. Mohon doa dan pengertiannya bahwa kami dalam keadaan berkabung. Kami juga memohon doa dari seluruh masyarakat." Ungkap anak kedua Habibie, Thareq Kemal Habibie sebagaimana dikutip laman The Habibie Center.

Berita itu membuat segenap rakyat Indonesia berduka. Segala macam elemen masyarakat menunjukkan rasa belasungkawanya. Para pejabat negara apalagi. Mereka mengucapkan langsung belasungkawa dengan berdatangan langsung ke rumah sakit atau kediaman Habibie.

Presiden Jokowi didampingi Ilham Habibie saat melayat almarhum B.J. Habibie di rumah duka pada 19 September 2019. (Antara/BPMI Setpres/Rusman) 

Presiden Jokowi pun tak mau ketinggalan. Ia mengungkapkan kedukaannya secara mendalam atas kepergian Habibie di RSAD Gatot Soebroto. Indonesia kehilangan sosok Bapak Teknologi, gumamnya. Ia meminta  keluarga yang ditinggalkan untuk tabah.

“Perkenankan saya atas nama seluruh rakyat Indonesia dengan pemerintah menyampaikan duka yang mendalam, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah Bapak Prof. B.J. Habibie, tadi jam 18.05 di RSPAD Gatot Soebroto.”

“Bapak Habibie kita kenal sebagai seorang ilmuwan kelas dunia, juga Bapak Teknologi Indonesia, serta beliau adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Beliau berpulang ke Rahmatullah dalam usia 83 tahun, dan nantinya dari Rumah Sakit Gatot Soebroto akan dibawa ke rumah duka beliau di Kuningan,” terang Jokowi sebagaimana dikutip laman Sekretariat Kabinet.