JAKARTA – Memori hari ini satu tahun yang lalu, 6 Agustus 2021, Presiden Jokowi meresmikan Rumah Sakit (RS) Modular Pertamina di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Rumah sakit darurat ini dibangun atas inisiasi dari Pertamina dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kehadiran rumah sakit darurat itu diharapkan dapat memutus mata rantai penularan COVID-19. Sebelumnya virus dari wuhan membuat seisi negeri panik. Kematian di mana-mana. Pun COVID-19 mampu membuat banyak sektor mati suri. Sektor ekonomi, terutama.
Tiada negara yang mulus-mulus saja dalam menghadapi COVID-19. Indonesia apalagi. Penanganan COVID-19 sempat dipenuhi oleh blunder-blunder pejabat negara. Pandemi COVID-19 yang menyerang dunia diremehkan. Akses masuk ke dalam negeri pun dibuka selebar-lebarnya.
Blunder itu semakin paripurna dengan keluarnya rentetan kebijakan yang tak tepat guna. Karenanya, penularan COVID-19 membabi buta. Saban hari angka penularan makin meningkat. Narasi-narasi meremehkan dibungkam dengan angka kematian yang meninggi.
Pemerintah Indonesia pun tak tinggal diam. Segala daya upaya dilakukan. Namun, Penuluran COVID-19 yang meninggi pun butuh upaya nyata. Apalagi, daya tampung rumah sakit semakin menipis. Pemerintah lewat Pertamina lalu menelurkan inisiatif. Pendirian rumah sakit darurat jadi opsi.
Pembangunannya dimulai pada 9 juli 2021, dan diselesaikan dalam waktu empat minggu. Rumah sakit itu diberi nama RS Modular Pertamina Tanjung Duren. Presiden Jokowi sendiri yang turun tangan meresmikannya pada 6 Agustus 2021.
“Saya sangat berterima kasih pada Menteri BUMN pada Pertamina yang telah menyiapkan Rumah Sakit Modular Pertamina ini dengan kapasitas 305 tempat tidur yang lengkap dengan ICU dan lebih bagus lagi, ada juga ICU khusus anak dan bayi serta ibu-ibu, sehingga memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Saya sangat mengapresiasi sekali lagi, semoga ini bisa bermanfaat bagi rakyat dan masyarakat,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya sebagaimana dikutip laman Sekretaris Kabinet.
Rumah sakit itu memiliki fasilitas yang lengkap. Tujuannya jelas. Empunya kuasa ingin mengurangi kepadatan pasien COVID-19 di berbagai rumah sakit di Jakarta. Siapapun yang tertular COVID-19 dapat dirujuk langsung ke RS itu.
Segala macam fasilitas di RS darurat tak kalah lengkap dengan rumah sakit umum lainnya. Bahkan, fasilitas itu meliputi fasilitas untuk memulihkan pasien COVID-19.
"Kelebihan lain RS modular ini adalah adanya ruang rekreasi yang dilengkapi fasilitas olahraga dan hiburan. Ruangan dirancang dengan konsep pol kaca, sehingga dimungkinkan keluarga pasien bisa melihat secara langsung kondisi pasien di ruangan ini. Diharapkan ini bisa berpengaruh secara psikologis untuk mempercepat kesembuhan pasien," tegas Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati sebagaimana dikutip laman Pertamedika.