Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus mendorong terwujudnya kemandirian dalam bidang kesehatan. Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bahwa Indonesia akan pelan-pelan mengurangi impor khususnya untuk alat kesehatan dan obat-obatan.

Dalam tinjauannya, ke pembangunan RS Modular Darurat COVID-19 Tanjung Duren, Erick mengatakan pihaknya sudah mulai uji coba ventilator buatan Pindad prototipe satu di rumah sakit tersebut. Kata dia, alat tersebut juga akan dipantau dan di-upgrade pada prototipe dua akhir Agustus.

"Jadi kita mulai mengurangi barang-barang kesehatan yang impor, tapi tentu bertahap dan sabar. Karena Bapak Presiden sendiri selain menekankan alat kesehatan dan juga obat-obatan, apakah bahan baku, obat impor harus kita tekan agar kita dapat mandiri," katanya, dikutip dari akun Instagram pribadinya @erickthohir, Jumat, 6 Agustus.

Erick mengaku optimis bahwa Indonesia secara bertahap bisa menggunakan produk kesehatan buatan dalam negeri, baik untuk alat maupun obat-obatan.

"Saya yakin pelan-pelan, kita pasti bisa. Presiden Jokowi sendiri sudah mengarahkan agar kita bisa lebih mandiri dalam penyediaan obat dan juga alat kesehatan. BUMN untuk rakyat dan akan selalu seperti itu," ucapnya.

Tak hanya itu, Erick juga memberikan semangat kepada 1.000 lebih pekerja dalam menyelesaikan pembangunan, agar RS tersebut bisa segera digunakan untuk penanganan pasien COVID-19.

"Saya salut dan berterima kasih kepada jajaran IHC, para nakes dan pekerja yang tidak kenal Lelah membangun RS Modular ini dalam waktu cepat," tuturnya.

Erick juga memastikan ketersediaan oksigen, obat dan vitamin serta ruang rawat inap di RS Modular Darurat COVID-19 Tanjung Duren terjamin untuk masyarakat.