Bagikan:

JAKARTA - Film Losmen Bu Broto akan diputar di bioskop seluruh Indonesia pada 18 November 2021. Sebulan menjelang penayangannga, Paragon Pictures berkolaborasi dengan Ideosource Entertainment, Ideoworks.id dan Fourcolours Films resmi merilis trailer film tersebut pada Senin, 18 Oktober.

Trailer berdurasi dua menit lebih itu dibuka dengan suasana hangat dan rasa kekeluargaan yang hadir di Losmen yang dikelola oleh Bu Broto, Pak Broto, dan ketiga anaknya: Pur, Sri, dan Tarjo.

Namun, sebuah masalah besar menimbulkan perpecahan, memperbesar bibit konflik yang sudah lama tertanam antara Bu Broto, Pur, dan Sri. Dengan Pak Broto terhimpit di tengah dan Tarjo yang harus menghadapi masalahnya sendiri, mampukah keluarga ini kembali bersatu? Ataukah Losmen Bu Broto akan selamanya kehilangan kehangatan khas nya?

"Lewat film Losmen Bu Broto, selain nostalgia, kita menampilkan konflik keluarga di masa sekarang dengan peran wanita yang kuat dan dilema yang dihadapinya. Para wanita di film ini, Bu Broto, Mbak Pur dan Jeng Sri menjadi topik sentral, hal ini tentunya menjadi sangat relevan dengan yang terjadi di masyarakat Indonesia," ujar Andi Boediman, selaku Produser Losmen Bu Broto.

“Keseluruhan film diambil di Jogjakarta dan sekitarnya, destinasi wisata yang kaya dengan budaya Jawa. Kami memadukan berbagai unsur seperti lokasi, busana, karya seni, musik dan kuliner untuk mewujudkan Losmen Bu Broto” imbuhnya.

Dalam trailer itu terlihat jelas bagaimana Maudy Koesnaedi, Mathias Muchus, Putri Marino, Maudy Ayunda dan Baskara Mahendra menghidupkan lagi karakter-karakter yang awalnya diciptakan oleh Tatiek Maliyati dan Wahyu Sihombing itu.

"Dari awal kita memang memilih aktor-aktris yang terbaik dan berpengalaman untuk menghidupkan dan memberikan nafas baru pada karakter-karakter legendaris ini. Akting duo Maudy, Mathias Muchus, Putri Marino dan Baskara sangat-sangat memuaskan di film ini,” ujar Produser Losmen Bu Broto, Robert Ronny.

Memerankan tokoh Jeng Sri, Maudy Ayunda menyebutkan bagaimana karakternya. "Meskipun dibesarkan dengan nilai-nilai keluarga Jawa, Jeng Sri memiliki karakter yang dinamis, modern serta gigih mempertahankan impiannya bermusik. Jeng Sri juga menghadapi konflik dengan Bu Broto karena hubungannya dengan seorang seniman bernama Jarot,” terang Maudy Ayunda.

Menanggapi konflik antara Bu Broto dan Jeng Sri, Maudy Koesnaedi mengungkapkan, bagaimana karakter Bu Broto. "Bu Broto memiliki karakter yang kuat dan mandiri karena berperan untuk memimpin Losmen dengan idealisme dan standar nilai keluarga Jawa. Bu Broto ini ibu yang nggak mau dibantah," ujar Maudy Koesnaedi.

Ini berbeda dengan sosok pak Broto. "Pak Broto adalah seorang yang memiliki pribadi yang hangat dan ramah, dan selalu menjadi teman bicara para tamu Losmen," demikian ungkap Mathias Muchus.

Jika Jeng Sri dikenal dengan pola pikir yang modern, karakter Jeng Pur justru berbanding terbalik.

"Mbak Pur tumbuh sebagai kakak tertua punya tanggung jawab terhadap dapur Losmen Bu Broto, namun trauma masa lalu membuatnya menjadi pribadi yang tertutup," jelas Putri Marino yang memerankan tokoh Jeng Pur.

Dikenal sebagai sosok yang terbuka dan suka bergaul, Baskara Mahendra mengaku ada kesamaan dirinya dengan Tarjo." Tarjo adalah anak paling kecil dari keluarga Broto, namun kegiatannya malah membuat ia kurang motivasi untuk menyelesaikan kuliahnya," jelasnya.

Selain menampilkan konflik yang terjadi di Losmen Bu Broto, trailer itu menghadirkan bocoran original soundtrack yang merupakan hasil kolaborasi Maudy Ayunda dan Danilla Riyadi.