Bagikan:

JAKARTA - Karantina diri yang berjalan hampir setengah tahun membuat kita sulit berinteraksi dengan teman-teman maupun kerabat. Pilihan berkomunikasi secara daring sering dilakukan demi memenuhi kerinduan.

Namun, jika Anda merasa hubungan mulai renggang, itu wajar terjadi. Menurut penelitian yang dilakukan University College London (UCL) terhadap COVID-19, 1 dari 5 hubungan menjadi buruk karena efek karantina diri.

Dilansir dari Independent, Kamis, 16 Juli, 20 persen responden mengatakan hubungan pertemanan menjadi buruk. 18 persen lainnya menyebut hubungan dengan pasangan juga mengalami hal yang sama sejak bulan Maret saat pandemi COVID-19 berlangsung.

Pandemi yang memisahkan pertemanan dan hubungan mengurangi interaksi sosial. Selain itu, interaksi jarak jauh ini juga sering menimbulkan salah paham antara satu sama lain.

Survei yang dilakukan di Inggris itu juga menemukan fakta hubungan dengan rekan kerja juga semakin menciut akibat interaksi hanya dilakukan secara daring. Hubungan ini mulai merenggang saat dimulai karantina.

“Ini benar terjadi dengan orang yang terdiagnosa memiliki isu kesehatan mental dan orang dewasa, begitu juga dengan mereka yang pendapatannya rendah, yang tinggal sendiri dan yang tinggal dengan anak-anak, semua yang menghadapi tekanan mental atau finansial yang diperburuk selama karantina,” kata Dr Daisy Fancourt, profesor psikobiologi dan epidemiologi di UCL.

Di balik hubungan yang renggang, penelitian mengungkapkan hubungan dengan tetangga menjadi positif dari umur 30 hingga 59.

Wajar saja terjadi sebab banyaknya kegiatan di rumah membuat kita lebih dekat dengan yang tinggal di sekitar kita termasuk tetangga. Apakah Anda setuju dengan penelitian ini?

Mengatasi renggangnya hubungan bisa diatasi dengan interaksi sederhana. Jika ada kesalahpahaman, segera berkomunikasi dengan kerabat agar hubungan tetap berjalan dengan lancar.