Bagikan:

JAKARTA - Jika biasanya sebuah hubungan pertemanan diperkuat tanpa adanya bumbu-bumbu emosional, sebuah penelitian yang dikerjakan oleh Jaimie Arona Klens menyebut dibutuhkan bumbu iri dan cemburu untuk memperkuat hubungan tersebut.

Dilansir dari Hindustantimes, Selasa, 18 Agustus, Klens sebagai asisten profesor psikologi di Oklahoma State University menuturkan teman-teman adalah salah satu faktor yang dapat mendukung seseorang. Jurnal ini dipublikasikan melalui Journal of Personality and Social Psychology.

Namun ternyata, perasaan cemburu dapat membangun hubungan pertemanan yang lebih awet. Ketika pertemanan mulai terancam dengan hadirnya orang lain seperti kekasih atau teman baru, hal seperti ini yang dapat membangun timbulnya rasa cemburu.

Menurut Profesor Psikologi Douglas Kenrick, biasanya rasa cemburu itu jarang terjadi pada teman yang baru memiliki kekasih melainkan teman baru. Mengapa teman baru jauh membuat cemburu? Karena mereka takut mereka akan menggantikan posisi seorang teman sebagai teman baik.

Alhasil, ketika merasa cemburu, seseorang mencoba menghindari untuk diganti dengan memonopoli waktu teman yang biasa disebut friend guarding. “Kuda betina dikenal suka mengigit dan menendang kuda betina lainnya,” kata Keelah Williams, asisten profesor psikologi di Hamilton College.

Maka dari itu, pertemanan yang terjalin biasa dipenuhi dengan bumbu-bumbu iri dan cemburu. Mungkin Anda pernah ingat ketika Anda dan seorang teman berebutan seorang teman untuk bermain bersama.

Terdengar negatif, Anda bisa melihat sisi positif sebuah pertemanan dari perasaan cemburu. Tandanya teman itu adalah orang yang spesial sehingga orang yang merasa cemburu itu akan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan hubungan tersebut. Namun jika hal tersebut membuat kalian melakukan sesuatu hal yang negatif, lantas hal tersebut tidak bisa dilakukan. Pada akhirnya, seseorang berhak memilih siapa yang ingin mereka temani.

Apakah kalian pernah merasa cemburu kepada teman kalian?