JAKARTA - Pernah Anda mendengar fenoma suami ngidam saat istri sedang hamil? Ternyata, fenomena ini bukan isapan jempol belaka, lho. Memang terdengar aneh, sih. Membayangkan si calon bapak ikut merasakan sejumlah perubahan, dari fisik hingga psikologis padahal stri yang mengandung. Tapi faktanya ini memang terjadi kok. Nah, kalau suami Anda pernah atau sedang ngalamin hal tersebut, yuk cari tahu alasannya!
Jadi, kondisi ngidam yang dialami suami ini dikenal dengan istilah sindrom couvade. sindrom ini sangat normal dirasakan si calon bapak ketika istri sedang hamil. Uniknya, gejala sindrom couvade yang dirasa suami juga hampir sama dengan gejala kehamilan yang istri rasain, lho. Mulai dari gejala fisik seperti, morning sickness, kaki kram, selera makan berubah, kelelahan, sakit kepala, ngidam, hingga gejala psikologis seperti gangguan hormon, perubahaan mood, dan gangguan kecemasan. Kondisi umum ini sifatnya hanya sementara kok. Nanti setelah bayi lahir, sindrom couvade menghilang sendiri.
Sindrom couvade atau fenomena suami ngidam sering dirasakan suami saat kehamilan istri menginjak trimester pertama dan beberapa minggu menjelang persalinan. Sebenarnya, penyebab sindrom ini berhubungan dengan masalah psikologis yang dirasakan suami saat istri tengah hamil. Yup, kehamilan memang menjadi berita gembira namun siapa sangka kalau suami menyimpan stress dan cemas berlebih setelah mendengar kabar tersebut.
BACA JUGA:
Calon bapak terkadang sangat emosional saat menghadapi kehamilan istrinya. berbagai perasaan cemas lantas menimbulkan pertanyaan di pikiran seperti apakah dia sanggup menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang bapak, hingga sejumlah pertanyaan “nonsense” yang menimbulkan kecemasan berlebih dan berujung stres. Kalau sudah stres, hormon testosteron pun menurun dan hormon estrogen pun jadi tidak seimbang. Nah, kondisi hormon yang kurang stabil ini memicu gejala-gejala kehamilan seperti yang dirasakan istri.
Selain itu, kondisi suami ngidam pun bisa muncul karena rasa empati yang besar terhadap kehamilan sang istri. Nah, apabila ikatan batin antara suami dan istri kuat, maka semakin besar juga kemungkinan sindrom couvade akan dirasakan suami. Tak heran jika sindrom ini juga sering dikenal dengan nama kehamilan simpatik.
Sayangnya, tidak ada obat khusus untuk meredakan gejala suami ngidam sindrom couvade. Tapi karena besar kemungkinan pemicu sindrom adalah stres, maka si calon bapak diminta mempersiapkan mental dan harus memiliki kemampuan mengelola stres dengan baik. Dalam hal ini, istri pun memegang peran penting.
Sering-sering ajak suami ngobrol dan bantu dia menenangkan suasana hati. Libatkan suami dalam setiap kesempatan pemeriksaan kandungan atau ikut senam hamil bareng pun nampak menyenangkan!. Jika kehamilan dibawa enjoy, pasti semua tantangan ini terasa lebih mudah untuk dijalani.