Tubuh sering Gemetar saat Buka Puasa? Hati-hati Hipoglikemia
Ilustrasi (Ryutaro Tsukata/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Menjalankan puasa di bulan Ramadhan artinya Anda harus menahan rasa lapar dan haus dari terbit hingga tenggelamnya matahari. Saat sahur, diwajibkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung banyak nutrisi dan buah-buahan agar tubuh kuat menjalani puasa seharian. 

Namun, saat berbuka puasa biasanya menu yang jadi andalan untuk disantap adalah jenis camilan gorengan serta makanan yang bercita rasa manis. Selain rasanya yang nikmat, makanan manis juga dipercaya dapat mengembalikan energi yang hilang setelah berpuasa seharian penuh.Ya, memang benar. Glukosa yang terkandung dalam makanan manis dapat menaikan kadar gula dalam darah sehingga tubuh yang tadinya lemas dapat kembali bertenaga. Tapi sayang, jika Anda mengonsumsi makanan manis secara berlebihan saat berbuka puasa, justru dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Pasalnya, mengonsumsi hidangan manis saat berbuka puasa secara berlebihan dapat mengakibatkan hipoglikemia atau kadar gula terlalu rendah. Padahal sebelumnya telah disebutkan bahwa gula dapat membantu mengembalikan tingkat energi dengan cepat setelah seharian berpuasa.

Rupanya, manfaat ini hanya akan Anda dapatkan jika mengonsumsi makanan manis dalam batas normal, bukan berlebihan. Melansir laman Herstory, Rabu 21 April, berbuka dengan yang manis apalagi dengan karbohidrat kompleks seperti kolak, es buah, atau es kelapa muda dapat mengakibatkan glukosa darah naik cepat. Setelah itu akan mengakibatkan produksi insulin meningkat lalu glukosa turun drastis, dan terjadilah hipoglikemia.

Lalu, apa yang menjadi ciri jika seseorang mengalami hipoglikemia sesaat? Nah, jika Anda tiba-tiba merasakan gejala seperti emas, cemas, gemetar, berdebar-debar, keringat berlebihan, bingung, susah bicara, mual, serta sakit kepala setelah berbuka, bisa jadi Anda mengalami hipoglikemia.

Tidak perlu panik saat hipoglikemia menyerang karena kondisi ini hanya terjadi sesaat. Yang perlu Anda lakukan hanyalah istirahat sejenak lalu minum air putih untuk menetralkan kembali kadar gula darah yang sempat rendah. Jika dalam waktu 24 jam gejala-gejala di atas tidak kunjung hilang maka sebaiknya Anda harus memeriksakan diri ke dokter.

Agar terhindar dari hipoglikemia, Anda tetap harus mengontrol asupan gula saat berbuka puasa agar tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.