Bagikan:

YOGYAKARTA – Puasa membutuhkan asupan bergizi selain juga diolah secara tepat sehingga tak mengurangi rasa lezat. Tahukah Anda kalau kurma, salah satu buah yang populer dihidangkan saat puasa Ramadan, mengandung tinggi nutrisi? Namun hati-hati, bagi penderita diabetes, tetap perlu mengukur porsi aman meski kurma adalah makanan sehat.

Kandungan sehat dalam kurma

Kurma mengandung gula alami dan beragam nutrisi, tutur Dokter Hanifa Rahma dari Ai-Care. Dalam satu buahnya, mengandung 20 kalori, karbohidrat (5,3 gram), lemak (0,03 gram), dan protein (0,17 gram). Selain itu, kurma juga mengandung senyawa polifenol yang merupakan antioksidan. Tak tanggung-tanggung, kurma juga mengandung mineral yang  baik untuk kesehatan tubuh. Seperti kalium, natrium, zat besi, magnesium, dan vitamin B6 serta vitamin C.

Manfaat kurma

Makan makanan dengan kandungan gizi baik, tentu akan membantu kesehatan tetap terjaga. Nah, kalau mengonsumsi kurma untuk buka puasa, perlu juga memperhatikan jumlah dan kapan waktu yang tepat. Sebelum mengetahui berapa jumlah dan waktu tepat makan kurma saat puasa Ramadan, berikut penjelasan tentang manfaat konsumsi kurma. 

anjuran medis makan kurma untuk buka puasa
Ilustrasi anjuran medis makan kurma untuk buka puasa (Freepik/8photo)

1. Melindungi tubuh dari radikal bebas

Senyawa polifenol bersifat antioksidan yang mana dapat melawan serangan radikal bebas. Efek positifnya, tak mudah sakit dan melindungi tubuh dari peradangan atau inflamasi.

2. Menjaga kesehatan sistem pencernaan

Puasa menahan haus dan lapar dari fajar hingga terbenam matahari saat berbuka. Karena waktu makan terbatas, artinya menu makan yang dimakan pun harus selektif. Anda dan keluarga baiknya tidak makan terlalu banyak karbohidrat sederhana karena tak hanya memengaruhi gula darah tetapi juga sistem pencernaan dan metabolisme.

anjuran medis makan kurma untuk buka puasa
Ilustrasi anjuran medis makan kurma untuk buka puasa (Freepik/stockking)

Untuk itu, karena kurma mengandung tinggi serat, maka dapat dimasukkan dalam menu buka puasa Anda. Misalnya dimakan utuh atau dijadikan toping kolak manis atau bubur sumsum. Sebagai catatan, pilih kurma kering yang tidak bermandikan gula. Atau jikapun mengonsumsi kurma berpemanis, batasi porsinya.

3. Alternatif snack manis

Kurma mengandung makronutrien, protein, karbohidrat, dan lemak. Ketiganya berperan dalam sistem metabolisme. Ditambah lagi, kandungan miktronutrien yang menyokong kinerja tubuh. Itu berarti bahwa, kurma bisa dijadikan alternatif snack manis yang mengandung beragam nutrisi.

Dokter Hanifa menjelaskan lebih lanjut, kurma yang mengandung gula alami memiliki indeks glikemik rendah. Dengan begitu, setelah mengonsumsi kurma, gula darah di tubuh tidak secara signifikan naik. Tambah dokter lagi, semakin indeks glikemik tinggi tubuh akan bekerja keras untuk mengeluarkan insulin. Jadi ini membuat pankreas semakin keras. Ini berarti kurma bisa aman untuk makanan berbuka.

Pesan dokter Hanifa, saat berbuka perlu diimbangi dengan makan makanan bergizi seimbang. Selain itu, kurma tidak disarankan dimakan secara berlebihan.