Bagikan:

JAKARTA - Pakar gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia dr. Veronica Wijaya MGizi SpGK membolehkan umat muslim berbuka puasa dengan aneka bubur sepanjang membatasi jumlah gula yang terkandung di dalamnya.

"Semua boleh dikonsumsi termasuk bubur pacar cina asalkan tetap mengacu asupan gula sehari, tidak berlebih. Anjuran Kementerian Kesehatan membatasi gula yakni maksimal 4 sendok makan per hari," kata dr Veronica, dikutip dari Antara, Senin 11 Maret.

Bubur pacar cina yang diketahui menjadi salah satu hidangan berbuka puasa khas orang Betawi biasanya terbuat dari sagu mutiara yang terbuat dari tapioka, santan, gula merah, dan gula pasir.

Menurut Veronica apabila seseorang membelinya di pasar atau pedagang alih-alih membuat sajian ini sebaiknya membatasi jumlah asupan menjadi satu gelas saja mengingat tidak ada yang tahu takaran gula yang dimasukkan.

"Tips misalnya kuahnya tidak dihabiskan dan batasi jumlahnya. Satu serving saja (satu cup)," kata dia yang juga berpraktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja itu.

Dia mengingatkan pada prinsipnya, berbuka puasa untuk meningkatkan kadar glukosa darah dan cairan tubuh. Orang-orang dapat membuat variasi hidangan berbuka misalnya dengan buah segar atau kurma.

Buah pun, imbuh dia, bisa dikombinasikan antara yang rasanya manis dan berair seperti pepaya, melon, dan semangka. Sementara untuk jumlah kurma yang disarankan, ini tergantung ukurannya, namun kira-kira sebanyak satu hingga tiga butir.

Veronica juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan yang digoreng saat berbuka puasa karena berisiko memunculkan masalah lambung.

Ini senada seperti anjuran Kementerian Kesehatan untuk menghindari makanan tinggi lemak saat berbuka puasa dan bahkan sahur seperti gorengan, sop buntut, daging sosis, piza, burger, jeroan kambing, bebek, dan kulit ayam.

Lebih lanjut terkait hidangan saat berbuka puasa dan sahur, Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat untuk berbuka puasa dengan air putih dan mengonsumsi makanan manis berasal dari buah-buahan dan kurma, serta memperbanyak minum air putih 8-10 gelas dari berbuka sampai waktu sahur.

Sebelumnya, pemerintah berdasarkan keputusan sidang isbat di Kantor Kementerian Agama, Thamrin, Jakarta, pada Minggu 10 Maret menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa 12 Maret.