Bagikan:

YOGYAKARTA - Dalam ajaran Islam, Rasulullah SAW memberikan contoh teladan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal pilihan warna pakaian. Pertanyaannya, apakah ada warna yang tidak disukai Rasulullah?

Beberapa riwayat menyebutkan bahwa beliau memiliki preferensi warna tertentu dan bahkan menghindari beberapa warna. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai warna-warna yang tidak disukai Rasulullah SAW dan alasan di baliknya.

Pakaian Kesukaan Rasulullah SAW

Dilansir dari laman NU Online, hadis yang diriwayatkan oleh Qatadah dari Anas bin Malik ini menjelaskan tentang pakaian favorit Nabi Muhammad SAW. Anas ditanya, "Pakaian apa yang paling disukai Nabi?" dan beliau menjawab, "Hibarah."

Hadis ini diriwayatkan dalam beberapa kitab hadis terkenal seperti Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, dan Musnad Ahmad.

Apa itu Hibarah?

Istilah "hibarah" mungkin terdengar asing bagi kita. Namun ulama seperti Imam Nawawi dalam kitab Syarh Muslim, menjelaskan bahwa hibarah adalah jenis pakaian yang terbuat dari kain katun. Kain katun ini kemudian direndam, diberi motif, dan dihias sedemikian rupa sehingga terlihat indah.

Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW menyukai pakaian yang sederhana namun tetap indah.

Penggunaan kata "hibarah" dalam hadis ini mengindikasikan bahwa beliau menyukai pakaian yang nyaman, tidak mencolok, dan memiliki motif atau corak yang menarik.

Baca juga artikel yang membahas Manfaat Daun Kelor dalam Al Quran dan Ilmu Pengetahuan Modern

Dari hadis di atas, kita dapat mengambil beberapa pelajaran penting jika dalam Islam menganjurkan umatnya untuk berpakaian yang bersih, rapi, dan sopan. Pakaian hibarah menjadi contoh bahwa Nabi Muhammad SAW menyukai pakaian yang sederhana namun tetap memperhatikan keindahan.

Hadis ini juga menunjukkan bahwa ada sunnah atau anjuran dalam berpakaian dalam Islam. Umat Islam dianjurkan untuk mengikuti sunnah Nabi dalam hal berpakaian sebagai bentuk kecintaan dan ketaatan kepada beliau.

Selain itu, hadis ini juga memberikan dalil bahwa diperbolehkan bagi umat Islam untuk mengenakan pakaian yang memiliki motif atau corak.

Namun, meskipun hadis ini menyebutkan tentang pakaian hibarah, hal ini tidak berarti bahwa pakaian lain yang tidak termasuk hibarah tidak diperbolehkan. Yang terpenting adalah pakaian yang kita kenakan harus memenuhi syarat-syarat kesucian, menutup aurat, dan tidak mencolok.

Mengenal Warna yang Tidak Disukai Rasulullah

Dilansir dari laman Muhammadiyah, beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak merespons salam seseorang yang mengenakan pakaian berwarna merah.

Riwayat lain bahkan menyebutkan bahwa setan menyukai warna merah. Namun, perlu diingat bahwa hadis-hadis tersebut memiliki status yang berbeda-beda dan perlu dikaji lebih lanjut oleh para ahli hadis.

Alasan munculnya kedua hadis di atas adalah karena Rasulullah tidak menyukai pakaian berwarna merah menyala, khususnya yang dipakai pada punggung kuda sahabatnya.

Mengapa? Karena warna merah menyala sering dikaitkan dengan keberingasan dan kegarangan.

Selain itu, pakaian yang terlalu mewah dapat menimbulkan kesombongan. Pilihan warna pakaian seseorang sebenarnya mencerminkan karakter dan kepribadiannya. (Sumber: Asbabul Wurud 2, Ibn Hamzah al-Husaini al-Hanafi ad-Dimsyidi, hal: 450).

Kemudian terkait dengan laki-laki yang memakai pakaian berwarna merah, ada sebuah riwayat dari Abdullah bin ‘Amr. Beliau menceritakan bahwa Rasulullah melihatnya memakai dua pakaian yang dicelup dengan warna kuning tua (mu'ashfar).

Rasulullah kemudian bersabda, "Ini adalah pakaian orang kafir, janganlah kamu memakainya." Dalam riwayat lain, Rasulullah bertanya kepada Abdullah, "Apakah ibumu yang menyuruhmu memakai ini?" Abdullah menjawab, "Apakah saya cukup mencucinya saja?" Rasulullah bersabda, "Tidak, bakar saja!" (HR. Muslim).

Selain warna yang tidak disukai rasulullah, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!