Bagikan:

JAKARTA - Ayah Liam Payne, Geoff Payne menghadiri investigasi terkait meninggalnya Liam pada 16 Oktober lalu. Ia berkooperatif dengan pihak berwajib di Argentina.

Mengutip People, Geoff tiba di Argentina dua hari setelah insiden Liam Payne jatuh dari balkon hotel di Buenos Aires, Argentina.

Pada autopsi pertama, pihak otoritas mengungkap bahwa ada beberapa jenis obat-obatan ditemukan di tubuh member One Direction tersebut, salah satunya “pink cocaine” yang merupakan kombinasi dari ketamin, metampetamin, dan MDMA, mengutip ABC.

Akan tetapi, studi toksikologi dan histopatologi terkait otopsi belum selesai sehingga Geoff masih bekerja sama dengan pihak berwajib di Argentina.

Pihak jaksa menyatakan Geoff berharap bisa bersaksi terkait apapun yang ia tahu mengenai mendiang yang bisa membantu investigasi. Ia terus didampingi kepolisian hingga prosesnya selesai.

‘Dengan hormat kepada korban, seluruh informasi yang didapatkan dari investigasi akan diberikan pertama kali kepada keluarga dan terkait eksposur publik, komunikasi akan dibuat terbatas dari berbagai kanal institusional,” begitu pernyataan pihak berwajib.

Pada saat bersamaan, pihak otoritas sedang melakukan pendalaman terhadap telepon, komputer, dan kamera milik Liam Payne untuk mendalami situasi menjelang kematiannya.

“Proses berlanjut dengan staf hotel, orang-orang terkait, tenaga medis dan teknis, dan orang lain yang terhubung dengan korban melalui pekerjaannya,” lanjut mereka.

Jenazah Liam masih berada di Argentina hingga laporan selesai. Mengingat ia adalah warga negara Inggris maka pemerintah Inggris sudah diinformasi mengenai proses legal.

Autopsi awal yang dilakukan beberapa jam setelah ia meninggal menyebut Liam Payne meninggal karena pendarahan luar dan dalam. Liam Payne meninggal pada usia 31 tahun.