YOGYAKARTA – Generasi Alpha merupakan kelompok demografis yang lahir setelah generasi Z. Lantas, apa ciri-ciri generasi Alpha? Simak ulasannya di bawah ini.
Istilah Generasi Alpha pertama kali diciptakan oleh peneliti demografis Mark McCrindle, digunakan untuk menyebut anak-anak yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025.
Anak-anak milenium (sebutan lain untuk Generasi Alpha) tumbuh dalam era digital dan mengalami berbagai perubahan sosial dan teknologi yang cepat.
Ciri-Ciri Generasi Alpha
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah ciri-ciri Generasi Alpha yang perlu Anda ketahui:
- Terampil menggunakan teknologi
Ciri atau karakteristik Generasi Alpha yang pertama adalah terampil menggunakan teknologi. Anak-anak milenium lahir dalam era digital dan tidak mengalami dunia tanpa internet atau smartphone.
Alhasil, anak-anak generasi Alpha sudah melek digital sejak usia yang sangat dini dan terampil menggunakan teknologi.
- Multitasking
Anak-anak milenium terbiasa dengan multitasking atau melakukan berbagai aktivitas dalam satu waktu. Hal ini muncul dari kebiasaan membaca, menonton, berbicara, dan mendengarkan musik bersamaan. Ditambah lagi keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat sehingga perlu efisiensi waktu.
Teknologi yang terus berkembang telah membentuk mereka untuk dapat mengelola berbagai tugas secara bersamaan dengan efisien.
- Pola belajar berbasis visual
Generasi Alpha cenderung lebih mudah belajar secara visual dibandingkan dengan teks. Mereka lebih tertarik pada video, gambar, dan animasi daripada buku cetak atau tulisan panjang.
Ini menjadi salah satu ciri-ciri generasi Alpha yang menonjol, di mana proses belajar mereka sering kali melibatkan platform video seperti YouTube, aplikasi pendidikan berbasis visual, dan alat-alat interaktif lainnya.
BACA JUGA:
- Berinteraksi di media sosial
Kemudahan untuk mengakses teknologi informasi memungkinkan Generasi Aplha untuk terhubung dengan siapa saja tanpa terbatas jarak dan usia.
Anak-anak milenium bisa saling terhubung melalui media sosial, game, dan masih banyak lagi. Hal ini menjadi tantangan bagi orang tua untuk menjaga anak agar tidak salah pergaulan.
Selain itu, kemudahan mengakses teknologi juga memunculkan kekhawatiran tentang privasi dan cyberbullying.
- Enggan berbagi
Secara etnografi, Generasi Alpha umumnya kurang menyukai konsep berbagai terlau banyak. Mereka harus mendapatkan keuntungan dari berbagi tersebut. sikap ini tidak seperti generasi-generasi sebelumnya.
- Tidak mengiktui aturan
Anak-anak generasi Alhpa tidak bisa dibatasi oleh aturan seperti generasi-generasi sebelumnya. Terlebih jika mereka menganggapnya tidak masuk akal.
Energi mereka sulit ditahan lantaran dunia digital menghubungkan mereka dengan perspektif yang tidak terbatas.
Generasi Alpha tidak memandang aturan sebagai sesuatu yang wajib diikuti. Tak sedikit di antara mereka yang memberontak jika merasa terlalu dikekang.
- Pemikiran terbuka
Anak-anak yang lahir di era pertumbuhan teknologi dikenal cenderung memiliki pola piker yang terbuka, transformatif, dan inovatif. Mereka mempunyai kemampuan untuk berpikir kreatif dan adaptif, dengan kebutuhan mereka yang dapat dengan mudah terpenuhi oleh teknologi.
Kecerdssan mereka dalam merespon perubahan bisa menjadi dorongan untuk inovasi di berbagai sektor.
Demikian informasi tentang ciri-ciri Generasi Alpha. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.