Bagikan:

JAKARTA - Menjaga kesehatan usus dan hati ternyata bisa dimulai dari apa yang kita makan sehari-hari. Hal mudah yang dapat dilakukan dengan rajin mengonsumsi lemon dan kacang-kacangan.

Dr. Joseph Salhab, seorang gastroenterolog asal Florida, Amerika Serikat mengungkapkan pola makan yang sehat, termasuk konsumsi lemon dan kacang-kacangan memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh, terutama usus dan hati.

Dr. Joseph Salhab membagikan pola makan hariannya yang terdiri dari buah-buahan, ikan, kopi, dan kacang-kacangan. Ia mengaku menjauhi makanan cepat saji yang mengandung banyak minyak.

"Saya berusaha menghindari makanan cepat saji yang berminyak dan digoreng," ujar Salhab, dikutip VOI dari laman NY Post pada Senin, 16 Desember 2024.

"Saya tidak sempurna, kadang saya juga menikmati makanan yang kurang sehat, tetapi saya menyadari bahwa ketika memasak sendiri, saya cenderung tidak makan berlebihan dan merasa lebih sehat," katanya.

Salhab sering memulai harinya dengan minum air lemon, teh lemon, atau buah segar. "Orang yang mengonsumsi lebih banyak vitamin C cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena batu empedu, kesehatan hati yang lebih baik, dan bakteri usus yang sehat," jelasnya.

Vitamin C diketahui dapat meningkatkan jumlah bakteri baik di usus dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain lemon, vitamin C juga terdapat pada jeruk, grapefruit, kiwi, melon, stroberi, paprika, tomat, kubis Brussel, dan brokoli.

Salhab juga mengonsumsi dua porsi kacang pohon (tree nuts) setiap minggu. "Kita tahu bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak kacang pohon cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena kanker usus besar dan penyakit hati berlemak," ujarnya.

Kacang pohon mencakup almond, kacang Brazil, mete, hazelnut, macadamia, pecan, pinus, pistachio, dan kenari. Namun, ia mengingatkan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak kacang Brazil, karena kandungan selenium yang tinggi dapat menyebabkan toksisitas selenium.

Beberapa kacang, seperti kenari, hazelnut, dan butternut, juga kaya akan asam lemak omega-3 yang penting untuk kesehatan jantung, otak, dan mata. Penelitian menunjukkan bahwa lemak sehat ini memiliki efek positif pada metabolisme lemak di hati.

Selain itu, Salhab juga rutin minum kopi untuk melindungi diri dari batu empedu dan penyakit hati berlemak. Sebuah tinjauan ilmiah pada tahun 2022 menemukan bahwa kopi merangsang pelepasan hormon kolesistokinin, yang berperan penting dalam proses pencernaan.

Menurut artikel dari Klinik Penyakit Hati Berlemak Universitas Chicago, ahli gizi Annie Guinane merekomendasikan konsumsi hingga tiga cangkir kopi per hari untuk menjaga kesehatan hati.

Tak hanya itu, Salhab juga memastikan untuk makan ikan setidaknya tiga kali seminggu. Selain itu, ia menjaga kebugaran dengan bersepeda di malam hari atau berjalan kaki antara 5.000 hingga 10.000 langkah per hari.

"Saya merasa ini membantu pencernaan saya. Orang yang rutin berolahraga memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit hati, batu empedu, bakteri usus yang buruk, dan masalah buang air besar," tuturnya.

Ahli gizi Emily Feivor dari Long Island Jewish Forest Hills Hospital mencatat bahwa pola makan Salhab kaya akan serat, yang terbukti meningkatkan kesehatan pencernaan, menurunkan kadar kolesterol total dan LDL, serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

"Hanya sekitar 5% orang Amerika yang memenuhi rekomendasi harian serat sebesar 28 gram dari FDA," kata Feivor.

"Serat memainkan peran penting dalam meningkatkan fungsi organ seperti otak dan hati, yang pada akhirnya membuat tubuh lebih sehat." lanjutnya.