Bagikan:

YOGYAKARTA - Mengecek kesehatan sapi adalah salah satu langkah penting yang perlu diperhatikan sebelum membeli hewan kurban. Tidak sedikit ada sapi-sapi yang terjangkit penyakit antraks. Penyakit ini disebabkan bakteri pembentuk spora ‘Bacillus anthracis’ yang menular. 

Para pembeli hewan kurban menjelang Idul Adha harus mewaspadai penyakit antraks pada sapi. Penyakit ini memang umum menyerang hewan ternak seperti domba dan sapi, serta dapat menular ke manusia karena bersifat zoonosis. 

Sapi yang terkena penyakit antraks sangat berbahaya bagi konsumsi manusia. Penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia melalui sentuhan atau memakan daging yang sudah terinfeksi. Oleh karena itu, sebaiknya ketahui ciri-ciri sapi bebas antraks agar tidak salah membeli.

Ciri-Ciri Sapi Bebas Antraks

Pemilik ternak maupun pembeli sapi harus mengenali ciri-ciri hewan bebas antraks. Pengetahuan ini sangat penting agar terhindar dari pembelian atau konsumsi daging sapi yang terkena penyakit antraks. Terlebih di momen kurban Idul Adha di mana sapi banyak disembelih dan dagingnya dibagikan. 

Berikut ini ciri-ciri sapi bebas antraks dilansir dari MSD Veterinary Manual yang penting untuk dipahami:

  • Tidak mengalami sesak napas 
  • Tidak mengalami demam secara tiba-tiba 
  • Hewan tidak mengalami gemetar di tubuhnya 
  • Tidak terserang kejang 
  • Tidak lesu, pingsan, terhuyung-huyung
  • Makan secara lahap dan tidak berhenti memamah biak 
  • Tidak mengalami pembengkakan di bagian tertentu, seperti leher, dada, dan bahu.
  • Tidak keluar darah dari lubang alami di tubuh 

Gejala-gejala klinis di atas bisa dilihat pada hewan kurban lainnya juga selain sapi, seperti kambing dan domba.  Biasanya hewan kurban yang terjangkiti antraks bida ditandai dengan serangan mendadak, fatal, dan bisa berujung pada kematian. 

Penyakit antraks juga kerap kali tidak terdeteksi dan teramati, sehingga hewan bisa mati mendadak. Jika Anda mendapati adanya gejala-gejala antraks pada hewan kruban, sebaiknya segera lapor ke dinas pertanian dan peternakan setempat. Hewan yang yang terkena atau diduga mengalami antraks harus segera diisolasi dari kandang atau ternak lainnya. 

Cara Mencegah Penyakit Antraks

Antraks merupakan penyakit berbahaya yang harus diwaspadai baik ancamannya bagi hewan maupun manusia. Penyakit ini bisa diobati dengan memberikan antibiotik pada hewan, seperti sulfonamide, penicilin, oxytetracycline, dan streptomycin. 

Selain dengan langkah itu, hewan ternak yang bakal diperuntukkan kurban juga bisa diberikan vaksinasi setiap tahunnya. Di daerah yang sudah bebas antraks, tindakan pencegahan bisa diterapkan melalui pengawasan dan pengendalian keluar masuknya ternak oleh dinas setempat. 

Untuk hewan yang mati karena antraks maupun dugaan antraks, maka hewan tesebut harus dimusnahkan dengan cara dibakar sampai habis. Apabila tidak memungkinkan untuk dibakar, sapi yang sudah terlanjur mati bisa dikubur dalam tanah kedalaman minimal 2 meter dari permukaan. 

Penyakit Antraks Bisa Menular ke Manusia

Antraks bisa menular ke manusia lewat sentuhan atau ketika mengonsumsi dagingnya. Penyakit ini bisa menjalar ke manusia melalui luka terbuka di kulit dan menghirup spora antraks. Seseorang yang terpapar penyakit ini akan mengalami gejala-gejala yang bisa dideteksi. 

Gejala yang dialami oleh orang yang tertular antraks bisa meuncul berupa benjolan, ruam, dan kemerahan di kulit. Gejala-gejala tersebut biasanya disertai rasa gatal dan perih di bagian tengah yang berwarna kehitaman. Selain itu, penyakit ini juga terkadang dibarengi dengan demam, mual, diare, muntah, hingga sesak napas. 

Demikianlah ciri-ciri sapi bebas antraks yang harus dipahami oleh pemilik ternak dan pembeli hewan kurban. Sangat penting untuk mengenali ciri-ciri di atas agar terhindar dari penularan penyakit antraks. Baca juga syarat hewan kurban untuk Idul Adha

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.