YOGYAKARTA - Saat membeli makanan di luar, terkadang kita menemukan makanan yang dibiarkan terbuka dan dikerubungi oleh lalat. Lalat-lalat yang hinggap tersebut tidak hanya membawa kotoran, namun juga bisa bertelur di makanannya. Hal ini perlu diwaspadai karena telur lalat di makanan bisa menimbulkan berbagai masalah bagi kesehatan.
Terkadang kita tidak sadar kalau makanan yang dikonsumsi terdapat telur lalat. Lantaran bentuknya sangat kecil, telur lalat di makanan memang sulit terlihat langsung oleh mata. Tidak hanya menempel, telur lalat ni dapat menetas menjadi larva atau belatung.
Jika hal ini dibiarkan dan tertelan atau dimakan maka bisa menjadi menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami bahaya yang ditimbulkan oleh telur lalat di makanan.
Mengapa Telur Lalat di Makanan Sangat Berbahaya untuk Dikonsumsi?
Lalat dikenal sebagai salah satu penyebar penyakit paling efektif. Ketika hinggap di tempat-tempat kotor seperti sampah, kotoran, atau bangkai, kaki dan tubuh lalat akan terkontaminasi oleh berbagai jenis bakteri, virus, dan parasit. Ketika lalat kemudian hinggap di makanan, kontaminan-kontaminan ini akan tertransfer ke makanan tersebut.
Lalat dapat menyebarkan patogen melalui kaki dan tubuhnya. Selain meninggalkan jejak kaki yang penuh dengan patogen, lalat juga sering mengotori makanan dengan kotorannya. Jika lalat hinggap terlalu lama, ada kemungkinan mereka akan bertelur di atas makanan.
Apa risikonya jika telur tersebut tertelan? Menurut Centers for Disease Control and Prevention, salah satu kondisi yang harus diwaspadai adalah intestinal myiasis. Kondisi ini terjadi saat telur atau larva lalat berada pada makanan yang tertelan dan bertahan hidup di saluran pencernaan.
Biasanya penyakit ini tidak menimbulkan gejala, namun beberapa orang mengeluhkan sakit perut, muntah, dan diare. Meski demikian, pemeriksaan feses untuk menemukan larva ini seringkali tidak mendeteksi telur karena telur umumnya tidak mampu bertahan hidup dalam sistem pencernaan.
BACA JUGA:
Masalah Kesehatan Akibat Telur Lalat di Makanan
Telur lalat yang tertinggal di makanan bisa memicu masalah kesehatan yang tidak boleh dianggap remeh. Berikut beberapa bahaya kesehatan yang bisa ditimbulkan jika mengonsumsi makanan yang terkontaminasi telur lalat:
Kontaminasi Bakteri Berbahaya
Lalat adalah serangga yang kerap hinggap di tempat-tempat kotor seperti sampah, kotoran hewan, atau bangkai. Ketika lalat bertelur di makanan, mereka juga membawa bakteri berbahaya seperti Escherichia coli (E. coli), Salmonella, dan Shigella.
Jika kita mengonsumsi makanan yang terkontaminasi telur atau kotoran lalat, risiko terjadinya keracunan makanan sangat tinggi. Keracunan makanan akibat bakteri ini dapat menyebabkan diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam.
Myiasis
Myiasis adalah kondisi medis yang disebabkan oleh larva lalat yang berkembang biak di jaringan hidup, baik pada hewan maupun manusia. Jika tidak sengaja menelan makanan yang terpapar telur lalat, ada kemungkinan larva tersebut berkembang di dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Kondisi ini sangat berbahaya karena larva dapat merusak jaringan tubuh.
Reaksi Alergi dan Iritasi Pencernaan
Telur lalat yang tertinggal di makanan juga bisa menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang dengan sistem imun sensitif. Gejala alergi bisa berupa gatal-gatal, ruam, atau bahkan kesulitan bernapas.
Selain itu, larva yang berkembang di makanan juga bisa menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Hal ini rentan terjadi terutama pada anak-anak atau orang dengan kondisi pencernaan yang lemah.
Demikianlah ulasan mengenai bahayanya telur lalat di makanan apabila tertelan atau tak sengaja ikut dimakan. Selain bisa menyebabkan infeksi bakteri, konsumsi makanan yang terkontaminasi telur lalat dapat menimbulkan gangguan pencernaan, reaksi alergi, hingga infeksi serius seperti myiasis. Baca juga mengenal infeksi salmonella.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.